Perlukah transmisi pada kendaraan listrik

Kendaraan bermesin listrik seperti mobil listrik ataupun motor listrik pada umumnya tidak menggunakan transmisi untuk penerus daya ke roda.

Jadi, mesin listrik langsung terhubung ke propeler yang menggerakkan roda. Beberapa mobil listrik bahkan meletakan mesin listriknya langsung diroda untuk menciptakan efisiensi, meningkatkan performance dan mengurangi kerugian energi.

Motor listrik Impulse TT adalah salah satu kendaraan bermesin listrik yang menggunakan transmisi. Motor listrik bertransmisi masih membutuhkan kajian lebih lanjut akan manfaatnya terhadap kendaraan bermesin listrik.

Lalu mengapa mayoritas kendaraan listrik tidak menggunakan transmisi untuk meneruskan daya ke roda padahal pilihan jenis transmisi cukup beragam?

Baca juga Jenis transmisi otomatis

Mari kita coba lihat, hal-hal apa saja yang terpengaruh dengan adanya transmisi di mesin.

Salah satu fungsi transmisi adalah mengatur momen yang dihasilkan oleh mesin sesuai dengan kebutuhan tergantung beban mesin dan kondisi jalan.

Pada motor bakar, transmisi sangat diperlukan untuk mengatur rasio gear agar mesin dapat memutar roda sesuai situasi dan kondisi.

Pada saat beroperasi, mesin pembakaran-dalam memiliki putaran idle minimum sekitar 800-1000rpm. Pada saat mobil dalam keadaan diam, roda berapa pada kondisi 0 rpm, sedangkan mesin sudah beroperasi di 800rpm.

Untuk dapat bergerak dari kondisi diam, sebuah mobil butuh momen yang besar, saat inilah dibutuhkan rasio gigi terendah untuk mendapatkan momen yang besar agar mobil dapat bergerak.

Disinilah dibutuhkan “jasa” transmisi untuk memaksimalkan kerja mesin dan mendapatkan performance yang dibutuhkan.

Untuk meningkatkan kecepatan maka rasio gear ditingkatkan secara bertahap hingga mendekati atau sama dengan 1:1 antara input (dari mesin) dan output (ke propeler yang terhubung dengan roda)

Pada mobil listrik, mesin listrik mampu idle di 0 rpm, artinya tidak terdapat perbedaan putaran antara mesin dan roda saat kondisi diam.

Secara logika, seharusnya mesin listrik lebih sulit menggerakan roda yang diam dari posisi diam karena gaya inersia suatu benda akan selalu mempertahankan posisinya terhadap perubahan gaya yang diberikan.

electric vehicle

Jadi.. untuk menggerakan benda yang diam diperlukan momen yang besar (ancang-ancang)

Mesin listrik memiliki torsi yang besar hanya dengan mengatur daya yang diberikan kepadanya dengan meningkatkan voltase atau arus yang mengalir ke motor, sehingga mesin listrik dapat membuat mobil bergerak dengan mudah tanpa perubahan rasio.

Jadi sebenarnya sama saja, jika mesin listrik perlu penambahan voltase atau arus, pada mesin ICE (Internal Combustion Engine) perlu penambahan suplai bahan bakar untuk meningkatkan tenaga mesin. Tapi tanpa transmisi, mesin ICE akan kesulitan membuat mobil bergerak meskipun tenaga yang diberikan sudah sangat besar.

Bisa dicoba ketika akan berjalan gunakan gigi tertinggi (gear 4 atau 5) pada mobil atau sepeda motor bermesin konvensional (Mesin pembakaran dalam/mesin torak), bagaimana reaksinya?

Mesin akan “batuk-batuk” kemudian mati jika terus dipaksakan .

Kebutuhan transmisi pada mobil listrik mungkin hanya sebatas untuk bergerak mundur. Tapi itupun tidak wajib.

Motor listrik dapat diatur untuk bergerak maju atau mundur hanya dengan merubah polaritasnya, tanpa perlu seperangkat transmisi yang dapat menambah bobot kendaraan. Bahkan dapat dikendalikan menggunakan tombol.

Jika anda pernah bermain mobil-mobilan yang menggunakan dinamo, bagaimana jika ingin maju atau mundur, apakah mobil-mobilan tersebut menggunakan transmisi, sepertinya tidak..

Seperti itulah mobil listrik jika ingin bergerak mundur, tapi sistemnya tentu tidak sesederhana itu, karena dalam mobil listrik, terdapat sistem komputer yang mengatur segala komponen dan instrumen yang ada dalam mobil.

Pertimbangan menambahkan transmisi bagaikan buah simalakama bagi mobil atau motor listrik. yang paling berdampak adalah bobot kendaraan secara keseluruhan.

Pertimbangannya...

jika menambahkan transmisi manual, apakah benefit yang akan didapatkan dengan penambahan bobot akibat adanya seperangkat transmisi.

Bagaimana jika bobot yang bertambah tersebut di ganti dengan penambahan baterai-pack dengan bobot yang sama. Mana yang lebih efisien dan memberikan keuntungan yang lebih banyak?

Jadi bagaimana sebenarnya urgensi transmisi di mobil atau motor listrik. Hal ini masih diperlukan riset yang lebih mendalam. Tentu hubungannya dengan penghematan penggunaan baterai untuk mendapatkan jarak tempuh yang lebih jauh, biaya produksi dan performance yang lebih baik. Sebagian pengamat juga mengaitkannya dengan engine-brake yang dapat berhubungan dengan faktor keselamatan.

Penambahan transmisi tentu akan memudahkan pengendara beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. karena dengan adanya transmisi, pengoperasian kendaraan tidak jauh berbeda sehingga sensasi bekendara tidak banyak berubah.

Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap penjualan kendaraan listrik, dan akan membantu promosi.

Karena slogan Real Men Use Three Pedals masih melekat di kalangan para pengendara yang selalu saja menjadi bahasan hangat dari dua kubu yang pro dan kontra, secara tidak langsung dapat mempengaruhi penjualan mobil bertransmisi matic.

Sebenarnya beberapa mobil listrik tidak benar-benar tanpa transmisi, hanya saja jumlah percepatannya tidak sebanyak transmisi manual pada mobil. Biasanya hanya terdapat dua rasio gear. Gear satu untuk akselerasi dan Gear dua untuk jelajah.

Bagaimana kalau ada mobil hening tanpa transmisi tanpa kopling tanpa sensasi blayer-blayer, tanpa ritual starter mesin dengan suara khas (cngek..ngek..ngek... brum..cbrum..cbrum brum..). belum lagi sensasi suara turbo enciss..enciss...nciss.. nyesss yang tidak akan ditemukan lagi jikalau mesin listrik mulai melanda.

Tapi kendaraan listrik memungkinkan penambahan suara-suara tersebut sebagai fitur tambahan untuk menarik minat konsumen. Penambahan sound efect, tentu saja mudah dilakukan.

Seperti tren modif motor 100cc berasa moge dengan penambahan perangkat sound system yang dapat mengeluarkan suara layaknya moge 1000cc. Nguuuung bruum bruum...

Kedepannya tentu akan lebih mudah menambahkan Remote Control untuk kendali jarak jauh.

Jadi perlukah sistem transmisi pada kendaraan listrik?