Yuk...kenalan lebih dekat dengan EFI

Bukan EFI sembarang efi, EFI yang satu ini sangat fital keberadaannya dalam dunia teknis otomotif.

Sebuah kendaraan dapat berjalan sempurna tak lepas dari kinerja EFI yang penuh dedikasi tinggi mengawal dan mengontrol kebutuhan mesin agar dapat tetap berkinerja dengan baik.

EFI adalah Electronic Fuel Injection, jelas bukan EFI tetangga sebelah yang senyumnya bikin susah tidur.

Sistem injeksi sendiri sudah lama digunakan untuk menyalurkan bahan bakar pada mesin diesel. Namun pada kendaraan seperti sepeda motor, sistem ini tergolong barang baru, setidaknya baru beberapa tahun belakang ini.

Seperangkat kendali suplai bahan bakar yang bekerja antara kolaborasi part teknis dan elektris menghasilkan suplai bahan bakar yang lebih terkontrol sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi berkendara.

Komponen-komponen elektris inilah yang bagi sebagian orang tampak kurang reliabel untuk penggunaan di sepeda motor sehingga muncul mitos-mitos terkait keberadaan EFI di sepeda motor.

Anggapan atau anjuran yang terkadang membuat perlakuan terhadap motor EFI sedikit berbeda dibanding motor karbu. Seperti tidak boleh kehabisan bensin, tidak boleh didorong, suka masuk angin dan lain sebagainya.

Sebenarnya kalau di analisa dengan seksama, mitos tersebut tidak salah juga. Seperti tidak boleh kehabisan bensin, semua kendaraan memang sebaiknya JANGAN sampai kehabisan bensin karena bisa capek..

...Capek dorongnya.

Mitos tentang motor injeksi yang tidak boleh kehabisan bensin di-dasari kekhawatiran akan rusaknya komponen Fuel Pump yang ada ditangki karena akan berpotensi mengalami panas berlebih ketika harus terus memompa sedangkan bensin di tangki sudah kosong. Anggapannya, bensin dapat membantu melumasi dan mendinginkan bagian pompa saat bekerja.

Kenyataannya pada sistem injeksi, Fuel Pump akan otomatis berhenti ketika kapasitas bensin di tangki sudah berada dibawah batas yang ditentukan. Jadi mitos mengenai motor tidak boleh kehabisan bensin, bisa benar bisa juga salah.

Kemudian terkait mitos motor injeksi yang tidak boleh didorong saat mogok juga perlu dianalisa dengan seksama.

Kebiasaan mendorong motor untuk menghidupkannya, telah lama di aplikasikan oleh masyarakat luas dan sering terbukti berhasil pada motor yang masih menggunakan karburator. Hal ini akan sedikit berbeda jika terjadi pada motor injeksi karena penyebabnya pun bisa berbeda.

Secara teknis, motor injeksi di lengkapi berbagai perangkat yang bekerja secara elektronik dan sangat membutuhkan tenaga dari Aki. Jika motor injeksi tiba-tiba mogok, perlu di periksa apakah aki masih dalam kondisi baik atau sudah drop. Kalau misalnya aki sudah soak maka mendorong motor injeksi yang mogok hanya akan membuat perut terasa lapar sebelum waktu makan siang tiba.

Karena meskipun dicoba untuk menghidupkannya dengan cara didorong, jika Fuel Pump yang bertugas memompa bahan bakar ke injector tidak berfungsi karena tidak mendapat sumber daya dari aki. Itu artinya mesin tidak mendapat pasokan bahan bakar yang dibutuhkan.

Kalau sekiranya sudah tidak terdengar bunyi dengung yang menandakan Fuel pump bekerja saat kontak dihidupkan, sebaiknya simpan tenaga, buang jauh-jauh pikiran untuk menghidupkannya dengan cara mendorong, cari warung kopi sambil tunggu bantuan “stut”an (mendorong motor dengan kaki) datang. Mungkin saja yang punya warung bernama Mbak Efi berparas mirip Nikita Willy, jadi bisa sekalian tanya-tanya tentang “Efi”.

mengenal lebih dekat sistem efi

Sambil menunggu bantuan datang, bisa dicoba hidupkan motor dengan starter kaki kalau tidak sayang dengan nasi kucing yang disantap tadi pagi. “Selah” kick-starter berulang-ulang dengan harapan putaran pada magnet (spul pengisian) dapat mengisi arus di-Aki sedikit demi sedikit sehingga Fuel pump dan beberapa sensor yang ada di motor dapat aktif dan semoga motor injeksi yang mogok tadi bisa hidup kembali.

Jika ternyata berhasil hidup kembali, biarkan menyala langsam beberapa saat sebelum mengendaraianya. Jangan lupa pamit sama mbak efi setelah bayar kopi yang di pesan tadi.

Jadi, larangan mendorong motor injeksi yang mogok untuk menghidupkannya, memang ada benarnya juga demi kebaikan dan kesehatan orang yang mendorong motor tersebut.

baca juga: cara menghidupkan mesin motor motoGP


Sistem injeksi hadir menggantikan karburator yang bertugas mengkabutkan bahan bakar agar tercampur dengan udara untuk kemudian disalurkan melalui intake manifold ke ruang bakar.

Sistem karburator telah lama digunakan untuk manyalurkan bahan bakar ke ruang mesin dengan memanfaatkan gaya hisap yang dihasilkan oleh gerakan piston dari TMA (titik mati atas) ke TMB.

Pada sistem karburator, pengguna lebih leluasa mengatur atau melakukan perawatan pada perangkat ini. Membersihkan karburator, bisa dilakukan sendiri dirumah dengan peralatan sederhana dan sedikit improvisasi untuk menggantikan fungsi kompresor.

bersihkan spuyer

Bagian bagian seperti spuyer (Pilot jet dan main jet) yang dapat diganti ukurannya sesuai keinginan. Jarum skep dapat diatur hingga 5 tingkat berbeda untuk mendapat kadar konsumsi bahan bakar sesuai kebutuhan.

Perangkat karburator juga dapat dengan mudah diganti untuk meningkatkan performance mesin motor. Karburator Racing seperti Karburator Kotak salah satu yang menjadi incaran untuk menghasilkan mesin yang responsif dan bertenaga.

Namun sistem karburator memiliki banyak kekurangan terkait konsistensi suplai bahan bakar yang disalurkan dan sulit mengkombinasikannya dengan sistem elektonik untuk mendapatkan performa yang lebih baik dengan konsumsi bahan bakar yang optimal.

Kembali ke Efi anak pak Lurah yang katanya melanjutkan study di Ibu Kota hingga mulai jarang terlihat, membuat warung kopi pak Lurah mulai sepi. Tampaknya banyak yang motornya pura-pura mogok di sekitaran warung pak Lurah agar bisa lebih lama ngopi hanya ingin kenalan sama Efi.

EFI di sepeda motor berbeda dengan Efi-nya pak lurah yang pakai pakaian modis dan biasa naik Yaris.

EFI di motor memiliki tanggung jawab besar menggantikan tugas karburator untuk mengatur suplai bahan bakar menggunakan injektor yang umumnya menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar (direct Injection), karena ada juga injektor yang diletakkan di intake manifold (indirect injection).
kenalan sama efi
image by :http://www.autoguide.com
Perangkat injeksi ini terhubung dengan pompa elektrik yang memompa bahan bakar dengan kekuatan yang sudah di kontrol secara akurat melalui bantuan berbagai sensor terkait, sesuai kondisi beban mesin.

Beberapa sensor yang ada di motor EFI seperti; Sensor IAT (Intake Air Temperature), Sensor MAP (Manifold Absolute Presure), Sensor TP (Throotle Position) dll, membantu ECU menentukan kombinasi campuran bahan bakar dan udara yang pas sesuai kondisi mesin.

Nah.. sensor-sensor ini mengandalkan hidupnya dari sumber tegangan yang di pasok oleh aki. Jadi bisa dibayangkan jika aki tiba-tiba soak.


Pada sistem EFI, suplai bahan bakar dapat diatur secara konsisten, tepat dan akurat oleh ECU (Engine Control Unit) yang menjadi pusat kontrol segala aktifitas teknis di motor melalui bantuan berbagai sensor tersebut.

Seperti membuat campuran kaya agar mesin mudah hidup di saat dingin, atau mengatur suplai bahan bakar sesuai mode berkendara yang di pilih melalui panel di stang kemudi. Pilihan Mode berkendara biasa di temui pada motor sport kelas premium ber CC besar.

Pada motor berteknologi EFI, biasanya terdapat pilihan Mode berkendara yang di bagi dalam 3 pilihan misalnya; Mode Normal, Sport, dan Economis.

Saat mode Eco, ECU akan mengatur sedemikian rupa agar suplai bahan bakar dapat optimal untuk mencapai jarak tempuh yang maksimal dengan menyesuaikan riding sytle pengendara yang dapat dideteksi melalui sensor yang salah satunya terpasang di sekitar katup gas.

Sedangkan saat mode sport, maka ECU akan memerintahkan perangkat injeksi untuk memberikan campuran bahan bakar dan udara yang kaya untuk mendapatkan performance maksimal dari mesin.

Perbandingan campuran bahan bakar yang kaya atau miskin sangat tergantung dari produsen kendaraan dan karakteristik kendaraan tersebut. Fuel Maping dapat di setting sesuai kebutuhan dengan menghubungkan ECU dengan perangkat komputer yang kompatible.

Kelebihan dari sistem EFI adalah
  • Penggunaan bahan bakar dan tenaga yang dihasilkan lebih konsisten sehingga efisiensi penggunaan bahan bakar lebih baik dibanding karburator.
  • Emisi gas buang lebih bersih karena proses pembakaran lebih sempurna
  • Lebih mudah dihidupkan saat dingin, jadi tidak membutuhkan choke. Bahkan tidak ada gejala brebet meskipun tanpa pemanasan mesin seperti pada sistem karburator.
  • Lebih mudah di-integrasikan dengan fitur lain seperti traksi kontrol, launch control dll.
  • Bebas perawatan, walaupun sebenarnya tidak bebas-bebas amat karena ada injector yang perlu di bersihkan sesekali namun intervalnya relatif lebih lama dibanding karbu.

Kekurangan dari sistem EFI adalah
  • Sensitif terhadap kondisi kelistrikan khususnya kondisi sumber daya (Aki)
  • Masih kurangnya tenaga Ahli. Kalau hanya urusan membersihkan injektor atau Fuel Pump mungkin banyak bengkel yang bisa. Tapi untuk urusan Fuel Maping dan seting ECU yang membutuhkan perangkat komputer, masih jarang yang mampu. Biasanya hanya Bengkel Resmi yang bisa dan memiliki peralatan memadai untuk setingan ini.
  • Sensitif terhadap kualitas bahan bakar. 

Demikianlah kisah sistem penyuplai bahan bakar yang punya nama panjang Electronic Fuel Injection dan biasa dikenal dengan nama panggung EFI, yang sama sekali tidak ada hubungan keluarga dengan Lurah manapun. Semoga bermanfaat.