Mengenal perbedaan Mesin Overstroke Overbore dan Square

Mesin pada kendaraan bermotor memiliki beragam karakteristik baik dari segi kubikasi, posisinya dimesin dan perbandingan Stroke-Rasio nya.

Salah satu komponen inti dalam mesin pembakaran-dalam adalah Piston. Sebuah Piston memiliki Diameter dan Langkah yang dapat mempengaruhi karakteristik kendaraan secara keseluruhan.

Pada dasarnya terdapat Tiga tipe mesin yang dikategorikan menurut Stroke-Ratio untuk mendeskripsikan perbandingan rasio antara diameter silinder (Bore) dan Jarak Langkah piston (Stroke).

1. Mesin Square Engine adalah mesin yang yang memiliki panjang langkah piston persis sama (1:1) dengan diameter pistonnya.

Mesin tipe square engine memiliki putaran yang merata dari putaran rendah hingga putaran tinggi. Singkatnya mesin ini memiliki kelebihan mesin oversquare dan undersquare sekaligus kekurangan kedua tipe mesin tersebut.

Contoh motor dengan mesin Square Engine adalah Yamaha FIZ-R, Kawasaki Z1 dll.

Contoh mobil yang menggunakan mesin Square Engine adalah Toyota Fortuner VVTi, BMW E38, Bugatti Veyron, dll.

square engine ukuran bore dan stroke sama


2. Mesin Undersquare biasa juga dikenal dengan mesin Overstroke, mesin tipe ini memiliki panjang langkah lebih besar dari diameter piston.

Mesin overstroke dapat menghasilkan torsi yang besar di rpm rendah dan menengah, tapi redlinenya tidak setinggi mesin overbore.

Emisi gas buang mesin overstroke lebih baik karena proses pembakarannya bisa lebih sempurna menyusul tingkat rasio kompresi yang tinggi.

Karena langkah yang panjang membuat mesin tipe ini memiliki gesekan antara piston dan dinding silinder yang lebih besar sehingga menghasilkan loss energi yang lebih besar dan mempengaruhi tenaga yang dihasilkan.

Contoh motor yang menggunakan mesin Overstroke adalah Kawasaki Z1300, Yamaha Vixion, Honda Sonic.

Contoh mobil yang menerapkan mesin Overstroke adalah Toyota Avanza, Toyota Yaris, Honda Jazz, Ford Fiesta, dll.

mesin undersquare stroke lebih besar dari bore


3. Mesin Oversquare biasa juga dikenal dengan OverBore memiliki diameter piston yang lebih besar dari pada panjang langkah piston.

Mesin overbore memungkinkan untuk menggunakan ukuran katup lebih besar sehingga gas yang masuk keruang silinder bisa lebih banyak, cocok untuk digunakan pada kendaraan yang mengandalkan performa.

Tapi mesin Overbore memiliki kelemahan di torsi putaran bawah, dan tidak memungkinkan untuk mendapatkan rasio kompresi yang tinggi seperti pada mesin overstroke.

Beberapa motor yang menerapkan mesin OverBore diantaranya adalah Honda GL Pro, Suzuki Thunder 125, Suzuki Satria, dll.

Contoh mobil yang memiliki mesin berkarakter Overbore adalah Toyota Soluna, Porsche Carrera GT, dll.

mesin oversquare dimana bore lebih besar dari stroke


Banyak faktor yang menjadi pertimbangan ketika memilih perbandingan diameter x langkah piston.

Selain untuk menghasilkan performa mesin sesuai kebutuhan, pemilihan Stroke Ratio juga bisa mempengaruhi penentuan posisi mounting mesin di chasis.

Pada mesin Flat atau Boxer biasanya menerapkan komposisi Overbore karena mengingat terbatasnya space bagi mesin di chasis, dan akan membuatnya semakin sempit jika menerapkan Overstroke Engine.

Sedangkan pada mesin inline, pilihan stroke-ratio bisa lebih leluasa tapi juga memiliki keterbatasan jumlah silinder, biasanya hanya 6 silinder maksimal yang bisa diterapkan.

Karena jika terlalu banyak, maka otomatis panjang poros engkol semakin panjang dan berpotensi menjadi mudah bengkok yang akan berakibat mesin rusak.

Di pasaran terkadang kita juga menemukan istilah nearly square untuk mendeskripsikan mesin yang perbandingan antara langkah dan diameternya cukup tipis / kurang dari 1 mm.

Lihat juga : Perbedaan Transverse dan Longitudinal Engine

Misalnya mesin dengan diameter 57.3 mm x langkah 57.8 mm sejatinya adalah mesin bertipe Overstroke, tapi anda mungkin akan menemukan istilah nearly-square karena dianggap mendekati mesin square.

Mesin dalam dunia otomotif dibangun dengan tingkat pesisi tinggi hingga skala tiga angka di belakang koma. Jadi perbedaan 0,00-sekian mili saja akan sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin itu sendiri.

Semoga bermanfaat.