Kelebihan dan Kekurangan Turbocharger

Mobil yang memiliki performa mesin yang responsif, bertenaga, dan mampu melaju dengan kecepatan tinggi memberi sensasi dan daya tarik tersendiri bagi pecinta otomotif.

Perangkat Turbo salah satu yang menjadi idola untuk di pasangkan pada mesin agar dapat meningkatkan performanya.

Turbocharger bekerja dengan memanfaatkan gas buang sebagai penggerak turbin sehingga aliran udara yang masuk keruang bakar lebih cepat, lebih banyak dan lebih bertekanan.

Ini akan berdampak pada pencampuran bahan bakar dan udara menjadi lebih kaya dan menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Meskipun mesin Turbo lebih banyak di temukan pada mesin Diesel tapi bukan berarti mesin bensin tidak menggunakannya.

Cheverolet Trax dan Honda Civic Hatchback adalah contoh mobil bermesin bensin yang sudah dilengkapi Turbo.

Setiap penggunaan Part tambahan di luar mesin utama pasti memberi dampak baik dan dampak buruk termasuk perangkat Turbocharger ini.

Apa saja kelebihan dan kekurangan Turbocharger

Kelebihan Turbocharger
  • Meningkatan tenaga mesin
  • Lebih hemat bahan bakar
  • Menghasilkan tenaga yang besar dengan kapasitas mesin yang lebih kecil
  • Tidak perlu tenaga mesin untuk menggerakannya karena turbocharger memanfaatkan tekanan gas buang.
  • Torsi lebih besar
turbocharger

Kekurangan mesin Turbo
  • Udara masuk bersuhu panas sehingga butuh Air Cooler
  • Mahal dan rumit menata jalur knalpot untuk terhubung dengan perangkat turbo membutuhkan perhitungan space di ruang mesin yang tepat.
  • Nge-Lag,  efek tenaga dari turbo memiliki jeda beberapa saat setelah pedal gas di tekan.
  • Tidak bisa langsung dimatikan, harus menunggu turbin turbo mancapai putaran idle. Oleh karena itu pada beberapa mobil bermesin Turbo terdapat timer yang membuat mesin tetap hidup beberapa menit setelah kontek di putar ke OFF dan mesin akan mati secara otomatis.