Perbedaan Stand Alone Ecu dan Piggyback

Ketika ingin meningkatkan tenaga mesin lewat jalan memodifikasinya maka akan banyak pilihan yang bisa di tempuh mulai dari pengerjaan fisik dan non-fisik.

Utak-atik ECU adalah sentuihan non-fisik yang di lakukan pada mesin kendaraan untuk membuatnya lebih bertenaga dengan tetap mempertahankan kondisi mesin tetap standart.

Setelah melalui pertimbangan panjang pilihan pun mengerucut pada penggunaan Piggyback atau Stand Alone ECU. Karena kedua jenis modifikasi ini yang tidak banyak membawa resiko terhadap komponen bawaan mobil.

Selain mungkin karena ECU standart bawaan pabrik ternmyata tidak bisa di utak atik karena locked.

Lalu apa perbedaan dari kedua pilihan jenis alat spesial ini?

1. Stand Alone ECU adalah ECU aftermarket pengganti ECU standart , sedangkan

2. Piggyback adalah ECU tambahan yang dipasang ke mesin menemani atau membantu kerja ECU standart.

Perbedaan keduanya jelas terlihat dimana ketika menggunakan Stand Alone ECU, maka ECU standart perlu dilepas untuk kemudian diganti dengan ECU aftermarket jenis ini.

Dengan menggunakan Stand Alone ECU maka kerja mesin bisa dimaksimalkan. Misalnya jika sebelumnya ECU standart di locked oleh pabrikan sehingga tidak bisa diutak-atik maka dengan menggunakan Stand Alone ECU hal itu menjadi mungkin.

Stand Alone ECU memiliki semua fitur yang dimiliki ECU standart dan tambahan fitur lain yang dapat membantu meningkatkan performa dan kerja mesin.

Perbedaan Stand Alone Ecu dan Piggyback otonao

Sedangkan ketika menggunakan Piggyback, maka ECU standart tetap terpasang. Inilah hal mendasar yang menjadi perbedaan antara Piggyback dan Stand Alone ECU.

Pemasangan Piggyback, ada yang bisa langsung dipasang tanpa merubah jalur kabel a.k.a Plug n Play (PnP), ada juga yang harus memotong jalur kabel standart untuk menyesuaikan dengan kabel yang ada di piggyback.

Piggyback nantinya akan memanipulasi data yang dikirimkan oleh sensor ke ECU utama sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan tenaga mesin atau merubah karakter mesin sesuai keinginan.

Misalnya pada sensor O2, piggyback akan memanipulasi hasil bacaan sensor O2 dan mengatakan ke ECU bahwa terlalu banyak udara di manifold, maka ECU akan berpikir campuran gas terlalu kurus sehingga semprotan bahan bakar di nosel akan di tambahkan.

Prosesnya tentu lebih kompleks, tidak hanya sekedar memperkaya campuran gas yang masuk keruang bakar tapi pertimbangan dan perhitungan lainnya perlu dilakukan menyesuaikan kondisi mesin.


Itulah Perbedaan Stand Alone ECU dengan Piggyback, dengan mengetahui perbedaannya ini, semoga anda bisa menentukan arah modifikasi yang bisa di pilih untuk meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mesin melebihi kondisi standartnya.