Sistem pendingin pada mesin

Mesin pembakaran dalam yang menjadi sumber tenaga pada kendaraan bermotor memerlukan komponen pendingin untuk menjaga suhu kerja tetap optimal.

Sistem pendinginan pada mesin kendaraan bermotor terbagi menjadi beberapa jenis menurut sistem kerjanya. Yaitu;

  • Sistem pendingin Udara
  • Sistem pendingin air
  • Sistem pendingin oli

Sistem pendingin Udara

Sistem pendingin pada mesin yang memanfaatkan aliran udara yang melewati sirip di blok mesin. Sirip pada blok mesin membantu memudahkan pelepasan panas yang dihasilkan oleh mesin saat terjadi proses pembakaran.

Sistem pendingin udara terbagi dua jenis yaitu’ sistem pendingin udara alami dan sistem pendingin udara paksa.

Pada sistem pendingin udara alami, udara mengalir bebas secara alami melalui sirip di mesin saat motor mulai berjalan untuk melakukan pendinginan.

Sedangkan pada sistem pendinginan udara paksa, udara mengalir ke blog mesin dengan bantuan kipas yang di desain sedemikan rupa sehingga aliran udara dapat mengalir mendinginkan blog mesin.

Sistem pendinginan udara paksa ini dapat dilihat pada motor Yamaha Force 1, FIZ-R, Mio, , Honda beat, Suzuki crystal atau Tornado.

Sistem pendingin pada mesin

Kelebihan dari sistem pendinginan udara paksa adalah proses pendinginan yang tetap optimal meskipun saat melalui kondisi jalanan macet. Sedangkan kekurangannya adalah beban mesin menjadi bertambah dengan adanya kipas pendingin yang menempel di popros engkol dan berputar mengikuti putaran mesin.

Kendaraan yang memanfaatkan udara untuk mendinginkan mesin tidak hanya pada sepeda motor saja, Mobil VW keluaran lama juga menggunakan sistem pendingin udara untuk mendinginkan mesinnya.


Sistem pendingin air

Sistem pendingin air dikenal memiliki kemampuan mendinginkan yang lebih baik, namun begitu, komponen yang dibutuhkan untuk sistem pendingin air lebih kompleks dibanding sistem pendingin udara.

Sistem pendingin air memanfaat kan cairan sebagai coolant. Air yang ditampung pada radiator di salurkan ke blok mesin dengan bantuan pompa. Panas yang dihasilkan oleh blok mesin akan diserap oleh air yang mengalir kembali ke radiator untuk didinginkan dengan bantuan kipas.

Sistem pendingin air banyak di temukan pada kendaraan roda empat, namun seiring perkembangan jaman dan teknologi, sekarang kendaraan roda dua pun telah banyak yang mengaplikasikan sistem pendingin air untuk mendinginkan mesin.


Sistem Pendingin Oli

Sebenarnya bukanlah sebagai pendingin mesin utama, namun sangat berguna untuk tetap menjaga kondisi mesin tetap pada suhu kerja idealnya.

Sistem pendingin oli secara mendasar berfungsi mendinginkan oli pelumas mesin agar suhunya tetap terjaga sehingga kekentalannya tetap dapat melumasi mesin sebagaimana mestinya.

Karena oli berfungsi melumasi area gesek dari komponen mesin, seperti poros engkol, piston dan silinder, maka oli juga berpotensi menjadi panas. Oli yang panas, viskositasnya akan berubah menjadi lebih encer sehingga kemampuannya melumasi mesin menjadi kurang maksimal.

Untuk itu, oli pada mesin perlu didinginkan dengan sistem pendingin oli yang secara konstruksi hampir mirip dengan sistem pendingin air. Dengan menggunakan radiator yang biasanya berukuran lebih kecil dari radiator pendingin air.

Sistem pendingin oli dapat ditemukan pada motor Satria FU, namun pada blok mesinnya tetap mengandalkan sirip pendingin udara sebagai pelepas panas yang dihasilkan blok mesin.

Sistem pendingin oli dapat berfungsi sebagai pendukung sistem pendingin utama (sistem pendingi air / udara) untuk menjaga suhu mesin tetap optimal. Ketika suhu oli tetap terjaga secara tidak langsung suhu mesin juga tetap terkondisikan dengan baik karena oli yang kembali ke mesin dalam kondisi dingin yang otomatis akan membantu mendinginkan area mesin yang dilewatinya.