Intrusive Ads kamu Gak asik

Intrusive Ads berpotensi mengganggu kinerja blog atau website yang mendapat pemasukan dari pemasangan iklan di halaman websitenya.

Posisi iklan yang melayang menutupi sebagian atau bahkan seluruh konten website membuat pengunjung enggan melakukan penelusuran lebih jauh karena menganggap website tersebut tidak ramah pengunjung dengan iklan melayangnya.

Menurut survei yang tidak terlalu asal-asalan tapi cenderung beralasan, para pengunjung website tidak terlalu merasa terganggu dengan adanya iklan ASAL iklan di tampilkan sebagaimana seharusnya.

ARTINYA tidak mengganggu dan menghalangi para pengunjung dalam menjelajahi isi website yang mereka kunjungi.

Jika website menampilkan iklan Pop-Up, sama saja mereka mengusir pengunjung secara halus.

Telah banyak pemilik website maupun blog yang menyadari hal ini dan mereka menghindari penayangan iklan pop-up demi untuk menciptakan kenyamanan buat para pengunjung blog mereka.

Tapi dengan hadirnya Intrusive Ads dari Operator, langkah dan usaha ini menjadi sia-sia.

Intrusive ads muncul tanpa permisi menutupi layar smartphone dan harus ditutup manual melalui tombol close yang disediakan.

Tidak hanya di smartphone, di desktop pun iklan melayang dari operator ini pun sering muncul tak kenal lelah khususnya untuk konten-konten berating, bertrafik dan berkualitas tinggi yang mengalir dari halaman pencarian Google.

***

Dari sisi pemilik blog, keberadaan iklan ini jelas mengganggu dan mempengaruhi trafik serta penghasilan bagi yang memonetise nya dengan jaringan periklanan seperti adsense atau program PPC lainnya.

Bagi pengunjung atau pelanggan operator yang bersangkutan, tentu juga dirugikan karena mereka sudah bayar untuk membeli paket-data tapi masih juga diganggu dengan iklan yang tayang ugal-ugalan.

Bagi pelanggan operator yang tidak mengerti pun akan menyalahkan pemilik blog karena dianggap memasang iklan terlalu agresif.

Padahal iklan melayang (intrusive ads) tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan admin blog dan bahkan pemilik blog tidak dapat kompensasi apa-apa dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk mencegah kemunculan Intrusive Ads tersebut.

***

Sebenarnya ada tidak institusi terkait yang bisa mengatur masalah ini, dulu sudah pernah terjadi petisi menolak intrusive ads dari operator merah tapi sepertinya tidak ada habisnya.

Operator merah berhenti, ganti operator biru pasang intrusive ads dan sekarang si kuning pun ikut-ikutan.

Hal ini jugalah yang membuat fitur ad-block dan browser dengan kemampuan blocking iklan semakin marak dan banyak diminati.

Akhirnya tidak hanya iklan melayang yang terblock oleh browser tapi iklan yang tampil manis yang notabene milik admin blog ikut-ikutan ter-block dan penghasilan pun merosot, tapi yaa memang namanya jodoh dan rejeki kan sudah ada yang atur.

Jadi mau bagaimana lagi kalau sudah seperti itu keadaannya, bisinis periklanan memang menggiurkan dan tidak ada matinya.

Terbukti iklan di TV dari dulu hingga sekarang tidak ada habisnya, acara TV sekarang pun malah semakin banyak (banyak iklannya dari pada acaranya).

Kecuali kalau pertandingan bola atau balap Motogp barulah lebih banyak acaranya dari pada iklannya meskipun kadang ditengah laga, layar menjadi ciut sisa setengah karena tergeser iklan yang menyusup.

***

Jika ditelisik pakai teropong custom berbahan sedotan, semuanya memang berhak...

Pengguna merasa berhak karena mereka sudah membayar untuk paket data ini. Seharusnya mereka tidak di ganggu iklan seperti ini dari operatornya.

Pemilik blog merasa berhak karena blog yang dikunjungi dan disisipi iklan tanpa ijin adalah milik mereka. Seharusnya ada semacam perhitungan bisnisnya kalau pasang iklan di web orang.

Operator merasa berhak karena itu pelanggan mereka dan jaringan mereka, jadi suka-suka mereka.

Kalau semua sudah merasa berhak, siapa yang mau hak-nya di injak-injak.

intrusive ads sangat mengganggu


Tapi semua pun sudah mendapatkan haknya ...

Operator sudah mendapat keuntungan dari pembelian paket data oleh pelanggannya

Pelanggan juga sudah mendapat paket data sesuai harga yang ditetapkan operator. Dan untungnya koneksi menjadi lebih lemot dengan adanya Intrusive Ads.

Hlah pemilik web dapat apa? dapat omelan dari pengunjung, iya..

Orang tentu akan mengira yang pasang iklan melayang tersebut pastilah pemilik blog, akhirnya reputasi blog jadi berkurang karena semakin banyak pengunjung yang langsung kabur ketika melihat iklan melayang tersebut.

Ada angka bonuce-rate yang akan bergoyang-goyang karenanya dan itu membuat pemilik blog adem panas.

Bayangkan jika blog ini perharinya memiliki pengunjung hingga 2.100.980.001.700.020 orang.

Itu sekitar Dua puluh satu ratus sembilan puluh delapan ribu satu tujuh ratus puluh dua puluh, "Halah-halah sampai bingung bilanginnya."

Berapa kira-kira pendapatan dari operator yang menyisipkan intrusive ads ke blog ini, Tanpa perlu bayar fee ke pemilik blog.

***

Seandainya ada anggota de’-wan yang nyambi jadi blogger atau blogger yang jadi anggota de wan, perkara seperti ini mungkin bisa segera diatasi karena ada yang merasa senasib di istana sana.

Kalau seperti sekarang ini yah nasibnya blogger. Dari jamannya petisi kepada si merah beberapa tahun lalu, kejadian ini tetap saja terulang dan semuanya pun ikut-ikutan tampilkan iklan secara ngawur seperti si biru dan si kuning yang mulai latah meskipun malu-malu menyadari ada celah slot iklan gratis dan lebih terlihat pengguna internet.

Padahal kalau mau, para blogger bisa saja pasang iklan model begitu (melayang), bahkan hingga tujuh sekaligus. Melayang-layang kayak bidadari yang menghindari bintang jatuh.

Tapi umumnya blogger tidak mau melakukannya karena mereka menyadari bahwa hal tersebut sangatlah mengganggu. Tapi yang terjadi, ladang tersebut malah di serobot pihak lain yang merasa berhak.

***

Salah satu cara yang mungkin bisa di tempuh untuk mencegah munculnya Intrusive Ads ini adalah mengamankan website anda dengan HTTPS, tapi perlu merogoh kocek lagi untuk menebus sertifikat SSL agar website bisa tampil HTTPS.

Lagipula bagi blog-blog pribadi seperti blog ini, fitur SSL serasa berlebihan dan mubazir, kecuali kalau website e-commerce atau website besar yang menyediakan fasilitas login untuk membernya memang wajib pakai HTTPS.

Jadi begitulah keadaannya, mau bagaimana lagi, rejeki memang sudah ada yang ngatur, mari kita dekati yang ngatur saja dari pada pusing ngeliatin tingkah polah operator dengan Intrusive Ads kesayangannya.

Intrusive Ads, dirimu gak asik!!