Pertimbangan dalam membeli Rumah

Bagi sebuah keluarga, memiliki rumah sendiri sangat penting adanya tapi cukup sulit mewujudkannya. Mengingat tidak semua orang beruntung dan mampu memiliki rumah sendiri.

Beberapanya harus rela ngontrak dan sebagian lainnya lagi harus berbagi tempat di Mertua Indah.

Membeli rumah ratusan juta secara Cash akan terasa berat bagi sebagian besar dari kita. Untuk itu, hadir pilihan pendanaan kredit dengan beragam skema uang muka dan jumlah cicilan per bulannya.

Saat anda ingin membeli rumah, anda mungkin bertanya-tanya seberapa besar kemampuan anda untuk membeli rumah yang di inginkan.

Ini sepenuhnya tergantung pada situasi penghasilan dan hutang anda saat ini. Namun ada beberapa peraturan yang dapat anda ikuti.

Aturan ini lebih konservatif secara finansial tapi akan mengurangi kemungkinan anda terhadap resiko penyitaan di kemudian hari dan membuat lebih mudah bagi anda untuk membayar cicilan rumah anda.

Ini bisa sangat membuat frustasi ketika anda mulai memutuskan mengambil kredit rumah tetapi tidak bisa melakukan hal lainnya karena penghasilan anda telah habis terkuras hanya untuk membayar cicilan rumah.

Jika anda belum mampu membeli rumah, memang sebaiknya menunggu sampai anda siap membeli rumah. Pastikan ketika anda memutuskan untuk membeli rumah, tidak membuat anda merasa tertekan yang berdampak pada produktifitas anda.

Menimbang untuk membeli rumah sendiri apalagi secara kredit, perlu persiapan matang dan konsistensi serta komitmen tinggi untuk selalu rutin membayar cicilan kredit tiap buannya.

Berikut pertimbangan yang bisa anda pikirkan sebelum mengambil kredit rumah.

Aturan dua puluh lima persen

Aturan paling dasar adalah bahwa pembayaran rumah anda tidak boleh lebih dari dua puluh lima persen dari penghasilan anda. Ini adalah peraturan umum, namun meskipun begitu, anda tetap harus bekerja keras untuk mengupayakan agar hutang anda kurang-dari 25% dari penghasilan.

Penting untuk dipertimbangkan meskipun anda memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, tetapi ketika memutuskan untuk menyicil rumah anda harus menganggarkan seolah-olah anda hanya memiliki satu sumber penghasilan.


Persiapkan anggaran sebelum membeli rumah

Sebelum anda memutuskan untuk membeli rumah baru, Anda perlu Mensimulasikan anggaran yang sesuai, dengan memasukan kewajiban membayar cicilan rumah ke dalam daftar belanja bulanan..

Selain pembayaran cicilan rumah tersebut, persiapkan juga anggaran untuk pajak, perbaikan rumah dan asuransi bila perlu.

Anda juga perlu menyisihkan uang bulanan untuk kebutuhan rumah itu sendiri seperti membayar listrik, air, iuran sampah, dll.

Selain itu jangan lupakan juga kebutuhan lainnya yang telah rutin dikeluarkan sebelum adanya tambahan anggaran cicilan rumah tersebut.

Setelah Simulasi Anggaran tersusun, anda perlu berlatih beberapa bulan dengan anggaran baru anda tersebut hingga terbiasa sebelum benar-benar mengambil / membeli rumah.


Bagaimana jika menginginkan rumah yang lebih baik

Setelah menimbang-nimbang, menghitung-hitung dan mensimulasikan kredit rumah sesuai kemampuan ternyata anda sedikit kecewa dengan rumah yang dapat di beli sesuai kemampuan anda karena terlalu kecil atau tempatnya kurang strategis.

Jika perhitungan anda ternyata hanya mampu untuk membeli rumah type 21 dan anda merasa kurang cocok dengan rumah jenis subsidi type 21 yang cukup terbatas ruang geraknya dan terlalu kecil bagi keluarga anda.

Anda bisa mulai memilih type yang setingkat lebih besar diatasnya seperti type 36. Tapi anda harus rela menunda untuk membeli rumah dan mulai lagi menabung untuk membayar uang muka rumah yang lebih baik tersebut, tetap selalu ingat bahwa cicilan bulananya nanti tidak mengganggu pengeluaran wajib lainnya dan masih ada yang bisa disimpan untuk tabungan hari depan.

Jika anda beruntung, mungkin anda bisa kebagian program rumah subsidi dari Pemerintah dengan DP 1% dari harga rumah dan masa kredit hingga 20 tahun, cicilan perbulan berkisar 900ribuan.


Perhatikan pertimbangan lain

Selain uang-muka, anda juga harus menyisihkan sedikit uang untuk biaya-biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya balik nama atau biaya Notaris dll.

Anda juga harus memastikan tipe bunga yang diterapkan pada perjanjian kredit anda.

Apakah anda akan terkena bunga tetap yang jumlahnya flat dimana ketika suku bunga naik atau turun cicilan anda tiap bulan akan tetap tidak berubah hingga cicilan terakhir.

Atau floating yang perhitungan suku bunganya mengikuti pergerakan pasar, ketika naik maka cicilan anda ikut naik tapi ketika kondidsi pasar memungkinkan menurunkan suku bunga kredit maka cicilan anda pun ikut menjadi lebih murah.

Bagaimana cara anda membayar cicilian tiap bulannya, apakah secara tunai atau lewat bantuan Autodebet.

Jika memilih secara tunai, Anda perlu meluangkan waktu untuk membayar cicilan anda di tempat yang sudah ditentukan.

Jika memilih Autodebet dari rekening, pastikan rekening anda selalu cukup dana setiap bulannya, dan anda juga perlu memastikan bahwa cicilan anda terbayarkan dengan cara ini karena biasanya sistem per-Bank-an mengalami gangguan sehingga proses otomatis seperti ini gagal dan cicilan anda bulan ini dianggap belum terbayarkan dan dianggap menunggak sehingga dikenakan denda yang di akumulasikan ke tagihan bulan berikutnya.


Jika anda masih enggan untuk membeli rumah karena alasan-alasan tertentu atau karena masih belum cocok dengan pilihan yang ada, anda dapat mengevaluasi apakah anda akan menyewa rumah, ngeKos atau tetap numpang untuk mempersiapkan membeli rumah di tahun mendatang.

Karena masa kredit rumah biasanya cukup lama (15-20 tahun), Anda juga harus siap memindahkan pos biaya dana darurat jika anda memilikinya, untuk mengantisipasi jika anda mengalami kesulitan melakukan cicilan rumah karena berbagai alasan.

Menimbang membeli Rumah

Rumah merupakan kebutuhan Papan yang diperlukan setelah kebutuhan Sandang dan pangan terpenuhi. Memiliki rumah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang untuk menjadi tempat berlindung.

Namun terkadang kebutuhan primer ini sering terkalahkan oleh kebutuhan Sekunder atau bahkan Tersier seperti rumah-rumah yang tergusur karena menjadi “penghalang” pembangunan jalan raya untuk lalu lalang kendaraan.

Memang dari sudut pandang penumpang helikopter pergusuran dilakukannya tersebut tampak membawa banyak manfaat untuk orang lain tapi bagi pengemudi dokar, yang melihat lebih dekat kehidupan sosial di pemukiman tersebebut memiliki pandangan berbeda.