Dunia maya "merobohkan tembok" diantara kita

Dunia maya merobohkan tembok pemisah jarak dan waktu, tua dan muda, laki dan perempuan, master dan nubie dan sebagainya, you named it lah.

Didunia maya orang bisa bercengkrama, sharing, tukar pikiran bahkan debat kusir dengan siapa saja, tidak peduli latar belakang mereka di dunia nyata seperti apa.

Di dunia maya semua orang bisa jadi apa saja, bisa jadi humoris, borjuis, akademisi, oportunis, dan unis-unis lainnya yang belum tentu sesuai dengan karakter aslinya didunia nyata.

Di dunia maya siapa saja bisa menjadi nubie yang benar-benar nubie, nubie yang pura-pura nubie, master yang memang master di Real Life, ada juga yang belagak master karena didukung kemahirannya mengkombinasikan kata kunci di mesin pencari dan mencari referensi dengan cepat dan tepat.

Perkembangan aktifitas didunia maya dewasa ini mulai sangat memprihatinkan. Tidak jarang kita menemukan sebuah forum atau grup yang saling mencaci antara satu anggota dengan anggota lainnya hanya karena masalah sepele yang sumbernya pun belum jelas.

ribut karepe dewe

Bahkan dengan kata-kata yang belum tentu berani mereka ucapkan ketika bertemu langsung saat tatap muka di dunia nyata, seakan tanpa batas tanpa etika..

Kata golbok didunia maya sekarang bukanlah hal yang tabu lagi untuk di ucapkan ke pihak yang berseberangan.

Padahal kalau dipikir-pikir setiap ujaran yang di layang kan ke dunia maya akan terus terekam dan sulit di hapus. Dan ini akan menjadi catatan tersendiri bagi pemilik akun, khususnya ketika akan masuk kedunia kerja. Belum lagi kalau pertimbangannya jauh sampai ke akhirat, ahh siapa peduli.

Tapi dunia maya juga bisa merobohkan sekat antara pemimpin dan rakyatnya. Sekarang kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan pemimpin, baik Pimpinan daerah maupun Presiden.

Yaa meskipun tidak secara langsung karena pastinya ada tim khusus yang mengelola akun pejabat yang bersangkutan dan tergantung pejabatnya juga apakah mau memanfaatkan teknologi internet untuk menyapa rakyatnya atau tidak.

Tapi setidaknya kita memiliki sarana untuk menyampaikan aspirasi kepada para pejabat yang dulunya mungkin hanya bisa lewat surat via POS yang entah sampai atau tidak sehingga terasa sangat mustahil di lakukan.

Dunia maya merobohkan tembok diantara kita dengan segala dampaknya, baik yang bersifat positif dan juga negatif tergantung cara pandang masing-masing dan bagaimana kita menyikapinya.