Dieseling, Kontak OFF tapi mesin tetap ON

Meskipun Sangat Jarang terjadi, namun Dieseling merupakan salah satu masalah yang bisa saja terjadi pada mesin kendaraan bermotor.

Fenomena Dieseling bisa terjadi akibat suplai bahan bakar yang terus menerus mengalir ke mesin tanpa bisa terkontrol.

Selama mesin mendapat suplai bahan bakar maka mesin akan terus menyala meskipun tanpa harus menunggu percikan api dari Busi.

Itulah sebabnya di sebut dengan istilah Dieseling karena kejadian luar biasa ini seperti cara kerja mesin Diesel meskipun kejadiannya bisa menimpa mesin Bensin dan juga mesin Diesel.

Secara teknis, mesin Diesel tidak membutuhkan sumber listrik untuk bisa hidup. Tidak seperti mesin bensin yang perlu percikan api dari busi dan itu bisa terjadi karena adanya aliran listrik yang mengalir ke busi.

Pada mesin Diesel, bahan bakar bisa terbakar hanya karena di Kompresi sedemikian tinggi sehingga tekanan meningkat drastis dan bahan bakarpun meledak di ruang bakar.

Selama bahan bakar terus di suplai ke mesin, maka mesin diesel akan terus menyala. Dan karena bahan bakar tidak terkontrol maka nyala mesin akan sangat tinggi.

Mesin akan terus menyala hingga bahan bakar habis atau terjadi kerusakan di mesin mulai dari kehabisan oli, laher oblak, atau kerusakan komponen penting lainnya.

runaway engine otonao


Penyebab Dieseling dan Cara mengatasinya

Penyebab Dieseling / Runaway Engine

Dieseling bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kebocoran pada saluran inlet, Setelan pengapian yang tidak tepat, tumpukan kerak karbon di ruang bakar, kegagalan sistem ECU, bisa menjadi penyebab mesin Diesel mengalami Self Destruct Mode.


Cara Mengatasi Dieseling / Runaway Engine

1. Untuk mengatasi Dieseling / Runaway Engine adalah dengan menutup saluran inlet agar suplai udara terhenti.

Tapi ini merupakan pekerjaan berbahaya, anda harus bisa dan mampu membuka kap mesin ditengah kepulan asap dari mesin kemudian mencoba menemukan lubang saluran inlet yang mungkin akan sulit di jangkau karena lokasinya tersembunyi.

2. Menyemprotkan CO2 (Carbon DIoxide) dari tabung pemadam ke sekitar saluran masuk untuk “mengganggu” kualitas udara agar bisa sedikit menurunkan putaran mesin hingga mati karena kekurangan suplai udara bersih.

3. Menghentikan suplai Solar. Ini juga pekerjaan sulit karena jalur selang dari tangki ke mesin biasanya terlindungi dengan sangat baik.

Anda bisa mencoba menemukan saluran selang di area tangki dan melepaskannya jika bisa, agar suplai solar ke mesin terhenti dan mesin pun mati.

4. Jika mobil yang di gunakan bertipe manual, anda bisa mencoba memasukan gear ke posisi tertinggi, aktifkan rem tangan lalu lepas kopling, Ini akan membuat putaran mesin menurun dan mati.


Cara-cara penanggulangan tersebut memang cukup sulit dan sangat berbahaya, banyak orang akhirnya pasrah karena panik dan tidak tahu harus bagaimana ketika menemukan mobil dieselnya merusak diri sendiri.

Dieseling juga bisa terjadi pada mesin bensin akibat adanya kerak atau kotoran yang menempel di kubah ruang bakar.

Pada kondisi mesin panas, kerak/kotoran ini bisa saja membara dan terus menyala sehingga bertindak layaknya busi yang memicu terbakarnya campuran bensin dan udara yang masuk ke ruang bakar.

Jadi meskipun kunci kontak sudah di putar ke posisi OFF mesin akan tetap ON dan terus menyala hingga rusak.

Oleh karena itu pada sebagian mesin terdapat alat tambahan yang bisa mencegah atau mengantisipasi terjadinya fenomena Dieseling yaitu Anti Dieseling.

Anti Dieseling menghentikan proses Dieseling dengan memutus/menutup saluran bahan bakar secara otomatis dengan bantuan Selenoid yang terpasang pada saluran bahan bakar.

Gejala ini memang sangat jarang terjadi apalagi pada mobil-mobil keluaran terbaru, tapi tidak ada salahnya jika kita mengetahuinya agar kita bisa lebih memperhatikan perawatan pada kendaraan bermotor yang kita miliki.

Jika Anda penasaran seperti apa jika mobil mengalami masalah Dieseling/Runaway Engine, berikut Video yang menampilkan beberapa mobil yang mengalami Dieseling.