Mengganti Merk Oli sah-sah saja asalkan

Sebagai pemilik kendaraan bermotor, kita terekadang merasa perluj memberikan treatmen terbaikm terhadap kendaraan yang dimiliki.

Salah satu perhatian terbaik yang diberikan kepada kendaraan adalah dengan melaukan servis rutin berkala. Salah satu menu dalam servis berkala adalah mengganti Oli mesin.

Dipasaran banyak sekali tersedia merk Merk dan Jenis Oli mesin yang membuat pendirian sedikit goyah.

Setelah memperhatikan Merk Oli yang digunakan selama ini ternyata dikemas dnegan warna yang kurang menarik dan desain logonya kurang aktraktif, maka mulai terpancing untuk ingin sekedar mencoba Oli buatan Vendor lain yang warna kemasannya cukup cerah, aroma olinya juga seharum bintang iklannya.

Akhirnya Merk Oli pun berganti ke yang lebih harum dan lebih atraktif tadi. Padahal sejatinya Oli tersebut adalah sama dengan Oli yang selama ini dipakai hanya saja di kemas lebih menarik diberi addiktif biar wangi dan dijual sedikit lebih mahal.

Semakin banyak Merk dan Jenis Oli yang terlihat didepan mata maka semakin Goyah Pendirian untuk tidak gonta-ganti Merk Oli.


Pertanyaannya, apakah boleh mengonta-ganti Merk Oli untuk mesin kendaraan?

Jawabannya adalah sebuah Pertanyaan,

Seberapa sering anda menggonta-ganti Oli Merk Oli mesin kendaraan?

Jika terlalu sering, maka sangat tidak di perbolehkan. Misalnya setiap periode pergantian Oli maka sangat tidak dianjurkan.

Tapi kalau namanya Gonta-ganti berarti perilaku yang sering dilakukan, bagaimana donk?

Karena terkadang pemilik kendaraan belum menemukan Oli yang pas di hati, pas di kantong. Jadi sedang dalam masa penjajakan untuk menemukan Oli yang tepat untuk mobil.

Dapat bisikan dari teman sat genk yang mengatakan bahwa oli sintetic bagus, ketemu lagi di forum kalau mobil A bagusnya pakai Oli merk B yang non-sintetic.

Jadi, bingung.. akhirnya bulan ini coba Oli sintetic anjuran teman sepermainan dan ternyata kurang cocok akhirnya bulan depan ganti ke Oli rekomendasi dari forum. A|khirnya bulan depannya lagi dapat feeling untuk pakai Oli semi sintetic tapi masih juga kurang cocok. Teruuus saja begitu sampai mesin jebol.

Mengganti Merk Oli sah-sah saja asalkan di perhatikan Tata caranya, point-point pentingnya, dan populasinya. Tak semua merk dan type Oli bisa ditemukan di berbagai tempat. Ada merk / type Oli yang hanya beredar di Kota besar karena jaringan distribusi dan peminatnya kurang merata.

Apa yang perlu di perhatikan?

Yang perlu diperhatikan saat ingin mengganti merk oli adalah jenis Oli yang digunakan. Oli mesin ada yang berbahan dasar Oli mineral, Oli semi sintetik dan Oli Full sintetik.

Jika mengganti Merk oli dari jenis yang sama (sama-sma syntetic atau mineral) maka masih bisa di torelir meskipun perlu diwaspadai perubahan senyawa addiktif masing-masing merk / Type Oli mesin tersebut.

Tapi jika ingin mengganti dari Oli berbeda Jenis (mineral ke syntetic atau sebaliknya) maka sebaiknya dan sangat di anjurkan sekali untuk melakukan Flushing dan periode pergantian Oli di persingkat nanti pergantian kedua dan ketiga baru bisa mengikuti standart pemakaiannya, kurang lebih sama seperti perlakuan pada kendaraan baru.

Karakter Oli mineral dan Oli sytentic sangat berbeda jauh. Oleh karena itu sebelum mengganti Merk/Type Oli yang berbeda jenis, Pastikan agar Oli lama yang tersisa di mesin sangat sedikit sekali. sehingga pencampuran yang terjadi antara Oli lama dan Oli baru tidak mempengaruhi kualitas Oli baru.

Ketahui juga bahwa Oli mesin di buat khusus untuk karakter mesin tertentu. Misalnya Oli mesin Diesel-Khusus untuk mesin Diesel, jangan digunakan pada mesin Bensin. Oli gardan-jangan digunakan untuk mesin dan sebaliknya.

Begitupun Oli untuk Mobil jangan digunakan pada Sepeda Motor, khususnya Motor bermesin Kopling Manual yang menggunakan Kopling basah.

Jadi, Mengganti Merk Oli sah-sah saja asalkan ; Jangan terlalu sering, Perhatikan Jenis Oli nya, Lakukan Flushing, Perlakukan kendaraan seperti baru.