Macam-macam Sistem Tanam Hidroponik

Macam-macam sistem tanam hidroponik telah banyak dikembangkan dan di kombinasikan dengan beragam metode untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Sistem hidroponik memiliki bermacam metode yang bisa dipilih bagi anda yang akan mencoba teknik hidroponik untuk bercocok tanam.

Hidroponik seperti namanya, mengandalkan air sebagai media tanamnya. Inilah yang membedakan dengan sisitem berkebun umumnya yang menggunakan media tanah.

Dalam dunia hidroponik, air baku sebagai sumber nutrisi bagi tanaman akan dialirkan secara kontinu alias terus menerus ke akar tanaman dari mulai bibit hingga panen.

Aliran air sumber nutrisi ini, ada yang mengalir tipis-tipis, mengalir deras, menggenang atau sekedar menetes.

Untuk membantu anda menentukan sistem tanam yang cocok untuk anda. Berikut ini adalah macam-macam sistem tanam hidroponik yang umum digunakan.

1. SISTEM WICK
Sistem ini salah satu macam sistem tanam hidroponik yang umum digunakan dan yang paling sederhana sehingga cocok untuk pemula. Sistem wick bisa di aplikasikan dengan memanfaatkan bahan bekas untuk media tanamnya sehingga tidak memerlukan modal yang banyak.


2. SISTEM DFT
DFT merupakan singkatan dari Deep Flow Technique. Di Sistem ini air akan menggenangi gully dengan kedalaman tertentu dan akan tumpah ketika melewati batas kedalaman. Cara ini banyak juga diterapkan pada perkebunan hidroponik karena keunggulannya yang bisa mengantisipasi ketika mati lampu maka tanaman tetap mendapatkan nutrisi dari air yang terjebak di sistem.

sistem dft hidroponik


3. SISTEM NFT
NFT adalah singkatan dari Nutrient Film Tecjnique. Secara mekanisme kerjanya hampir mirip dengan sistem DFT. Tapi disini air baku hanya akan dialirkan sedikit saja hingga mengalir tipis-tipis di dasar talang. Tidak ada genangan air yang merendam akar tanaman.

sistem nft hidroponik


4. SISTEM PASANG SURUT
Konsepnya, Air nutrisi akan pasang surut di media tanam. Ketika air pasang maka akar tanaman akan mendapatkan nutrisi dan ketika air surut maka akar tanaman akan berkesempatan mendapatkan oksigen. Proses pasang surut akan berlangsung terus menerus dalam durasi beberapa menit.


5. SISTEM TETES
Air baku bercamput nutrisi akan diteteskan secara terus menerus atau dalam rentang waktu tertentu ke akar tanaman selama proses budidaya. Dalam sistem ini, akar tanaman tidak terendam langsung ke dalam air nutrisi. Tetesan air akan melewati akar tanaman dan lalu jatuh ke wadah penampung di bawah. Dengan begini, kebutuhan nutrisi dan oksigen terpenuhi dengan baik.


6. SISTEM RAKIT APUNG
Siatem ini secara konstruksi mirip dengan sistem wick. Tapi perbedaannya adalah pada peletakan netpot. Di siatem rakit apung, netpot di letakan pada media yang bisa terapung seperti stereofoam sehingga bagian bawah netpot langsung terendam air. Sehingga akar tanaman langsung kontak dengan air bernutrisi. Sementara itu, akar tanaman akan mendapatkan oksigen dari pompa udara yang di semburkan ke dalam genangan air nutrisi.

sistem rakit apung


Itulah macam-macam sistem tanam hidroponik yang banyak di gunakan. Diluar sana tentu masih banyak lagi macam-macam sistem tanam hidroponik yang dikembangkan untuk tujuan mempersingkat waktu panen, menghemat biaya produksi dan memudahkan perawatan tanaman. Semoga bermanfaat