Penyebab V-Belt matic rawan Putus

Motor Matic menggunakan sistem transmisi CVT yang dimana pada komponennya terdapat V-Belt sebagai penerus daya. Yaa kita tahu ada beberapa penerus daya pada motor, salah satunya adalah V-Belt.

Ruang kerja V-Belt pada motor matic sebenarnya cukup ideal karena posisinya tertutup rapat sehingga tidak terpengaruh kondisi dari lingkungan luar.

Namun ada saatnya V-Belt rawan putus yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:

1. Gaya Berkendara

Akselerasi tiba-tiba memberi tekanan berat pada V-Belt. Motor Matik bukanlah motor yang dirancang untuk penggunaan dengan gaya berkendara 'Mode : Balap'. Motor matic dianjurkan untuk digunakan secara santuy, berakselerasi dengan santuy, menambah kecepatan dengan santuy, mengerem dengan santuy, pokoknya serba santuy. 

Tapi kadang kita kurang sadar sikon, motor yang seharusnya dikendarai dengan santuy malah pakai gaya berkendara motor Sport. Betot Gas tiba-tiba, berharap akselerasinya menyamai motor Kopling manual bermesin 2-Tak. Apalagi kalau pas lampu merah, rasanya seperti berada di garis start dan pengen cepat melesat saat lampu hijau menyala.

2. Umur Pakai

V-Belt adalah komponen mesin yang memiliki masa pakai. Kalau masa pakainya sudah tercapai maka kualitasnya mulai menurun. Kalau sudah berurusan dengan umur pakai, tidak ada yang bisa dilakukan selain menggantinya dengan yang baru. 

Tapi meskipun telah mencapai batas umur pakainya, terkadang V-Belt masih bisa awet, asalkan pemakaiannya normal-normal saja, tidak ugal-ugalan dan tidak bekerja berat. Karena banyak juga pemilik motor matic yang V-Beltnya tetap awet meskipun umur pakainya telah terlewati. Umumnya V-Belt memiliki batas maksimal antara 20.000 hingga 30.000 Km.

v belt
3. Modifikasi

Pemilik motor kadangkala melakukan modifikasi motor kadangkala tidak sesuai situasi dan kondisi. V-Belt yang secara default tertutup rapat dan terlindungi dari dunia luar di buat jadi terbuka dengan mengganti covernya yang ada ventilasinya sehingga V-Belt terpapar debu dan kotoran. Modifikasi open cover biasanya di terapkan pada motor balap Drag Bike ataupun Road Race. 

Dimotor balap, cover CVT di lepas atau di buat seminim mungkin agar memudahkan mekanik melakukan settingan pada perangkat CVT untuk mendapat performa terbaik dan juga untuk memberi sirkulasi udara pada CVT agar tidak kepanasan. Nah kalau di motor harian, modifikasi seperti ini malah merusak.

4. Beban Kerja

Beban kerja yang berlebihan bisa membuat V-Belt putus, apalagi kalau kondisinya sudah komplikasi. Yaa karena gaya berkendara, trus di modifikasi open cover, V-Belt sudah berumur tambah lagi keseringan pakai angkut beras 100 Kg. 

Motor Skuter Matic umumnya memiliki batas beban maksimum yaitu kisaran 120-150 Kg. Kalau keseringan angkat berat (memangnya atlet angkat besi), bukannya berotot tapi malah membuat CVT rawan putus.

5. Medan yang Berat

Motor Matic di peruntukan sebagai alat transportasi perkotaan yang kondisi jalannya relatif mulus. Jika motor matic dipakai di daerah yang medannya berat maka V-Belt bisa rawan putus. Medan berat tidak hanya jalan offroad saja, namun daerah jalan yang naik turun berliku pun sangat membebani V-Belt. 

Meskipun jalanannya merupakan aspal mulus tapi kalau medannya sehari-hari berupa tanjakan ekstrem, bisa saja membuat V-Belt putus.

Musibah V-Belt putus menjadi salah satu hal paling ditakuti karena kalau V-Belt putus, motor tidak akan jalan mekipun di full Gas poll. Jadi kayak film horror, motor di gas kok gakk mau jalan. 

Kalau sudah begini, gak ada yang bisa di perbuat selain mendorong motor ke bengkel atau kerumah masing-masing.

Itulah beberapa penyebab yang membuat V-Belt matic rawan putus. Biasanya ada tanda-tanda V-Belt minta ganti sebelum benar-benar putus jadi kenali dan antisipasi sebelum V-belt putus di tengah jalan. Semoga bermanfaat.