Kelebihan dan Kekurangan Kolam Tanah Jaring Apung

Salah satu metode beternak ikan adalah dengan media kolam tanah jaring apung. Pada saat mencoba berternak ikan lele di bekas kolam tanah yang seudah lumayan lama terbengkalai, sistem jaring apung ini di terapkan pada kolam tanah tersebut karena beberapa pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang di usungnya.

Meskipun pada prakteknya, jaring yang terpasang tidak benar-benar mengapung melainkan tenggelam hingga menyentuh dasar kolam. Hal ini dikarenakan tinggi air kolam yang tidak terlalu dalam (kurang dari 1 meter).

Tapi secara prinsip, kolam ini menerapkan sistem yang mirip dengan jaring apung yang biasa di terapkan pada Keramba di Sungai atau di Laut yang biasa dikenal dengan istilah KJA (Keramba Jaring Apung).

Dari hasil pertimbangan lalu kemudian di putuskan menerapkan sistem kolam jaring yang idenya di ambil dari sistem KJA yang sudah banyak di gunakan dalam bududaya ikan di sungai maupun laut tersebut. Akhirnya bisa disimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari penerapan sistem jaring apung yang posisi jaringnya tenggelam hingga menyentuh dasar kolam ini.

Kelebihan dan Kekurangan Kolam Tanah Jaring Apung

#1 Kekurangan Kolam Tanah Jaring Apung

1. Rawan Hama

Hama yang bisa mengganggu ternak ikan dalam jaring salah satunya kodok.

Jika jarak pematang dan jaring terlalu dekat, maka kodok bisa lompat masuk kedalam jaring secara sengaja atau tidak sengaja dan kemudian mengganggu ekosistem kolam.

Kodok yang masuk ke dalam jaring bisa memangsa bibit ikan yang di ternak. Selain itu kodok juga akan ikut bersaing berebut makanan yang di berikan pada ikan.

karena posisi jaring yang cukup tinggi dari permukaan air sehingga kodok yang masuk ke dalam jaring tadi tidak bisa keluar atau malah enggan keluar karena didalam jaring terdapat makanan yang melimpah.

Kelebihan dan Kekurangan Kolam Tanah Jaring Apung


2. Rawan Kontaminasi

Seperti halnya kolam tanah pasa umumnya, pengaruh lingkungan sekitar akan sangat memberi dampak pada kualitas air kolam. Jika lingkungan sekitar kolam dekat dengan sumber limbah dan bisa mengkontaminasi air kolam maka jaring tidak akan membantu melindungi ikan dari zat kimia tersebut.


3. Perlu pemeriksaan rutin

Pengecekan perlu dilakukan terhadap jaring akan kemungkinan bolong atau sobek yang membuat ikan ternak bisa menyusup keluar.

Sebenarnya, meskipun ikan keluar dari jaring, dia tidak akan kemana-mana karena ikan akan tetap berada di kolam hanya saja berada di luar jaring, kecuali kalau banjir.


4. Umur pakai

Umur jaring terbatas sehingga perlu peremajaan secara berkala. Yaa mungkin bisa dua atau tiga tahun perlu diganti sesuai kondisi lingkungan dan cuaca.


5. Biaya lebih tinggi

Karena harus menyiapkan jaring sesuai ukuran kolam atau sesuai ukuran yang diinginkan sehingga perlu biaya ekstra untuk persiapan kolam.

Untuk bahan waring meteran (lebar 120 cm), harganya sekitar 5000 – 7000 per meter. Sedangkan waring yang sudah jadi berbentuk kotak tentu harganya lebih mahal.

Untuk waring meteran, panjang-lebar dan mungkin tingginya lebih fleksibel karena bisa disesuaikan dengan ukuran kolam, namun perlu kerja atau biaya ekstra untuk mempersiapkannya seperti menjahitnya untuk membuat bentuk kotak sesuai ukuran kolam yang diinginkan.

Semakin luas kolam yang dibangun maka semakin banyak kebutuhan waring harus disiapkan, artinya semakin mahal biaya pembuatan kolam.


6. Proses persiapan kolam menjadi lebih panjang

Jika menggunakan kolam tanah, setelah menggali maka kolam pun bisa langsung di proses untuk persiapan tebar benih. Tapi ketika menggunakan jaring maka persiapannya pun bertambah yaitu proyek pemasangan rangka untuk jaring, pengaturan posisi jaring, perendaman jaring, dll.


#2 Kelebihan Kolam Tanah Jaring Apung

1. Tersedia Pakan Tambahan

Bagian kolam yang ada di luar jaring bisa menjadi tempat nyamuk dan kodok bertelur. Telur kodok dan jentik nyamuk bisa menjadi nutrisi tambahan bagi ternak ikan khususnya untuk ikan yang masih anakkan.

Selain itu bagian dasar jaring yang bersentuhan langsung dengan tanah bisa memberi tambahan sumber makanan pada ikan dari jasad renik yang terkandung pada lumpur tanah.

Kelebihan dan Kekurangan Kolam Tanah Jaring Apung


2. Lebih hemat pakan

Karena kondisi kolam yang bersinggungan langsung dengan alam dan terdapat sumber makanan ekstra bagi ikan, ini bisa sedikit menghemat pemberian pakan pada ikan.


3. Lebih aman dari banjir

Jaring apung biasanya didesain untuk dapat menyesuaikan dengan ketinggian permukaan air kolam.

Ketika tinggi air kolam naik maka jaring pun akan ikut terangkat. Sehingga ketika air kolam meluap melebihi batas pematang, maka ikan akan tetap aman, tidak ikut hanyut terbawa banjir.

Mengingat model jaring yang di pasang kali ini bersifat paten atau tidak fleksibel maka ketinggian atas jaring haruslah sebisa mungkin di atur agar melebihi batas pematang kolam, sehingga ketika musim penghujan dan air kolam meluap, ikan tetap aman.


4. Memudahkan proses panen

Saat panen akan sangat mudah, kita bisa mengangkat jaring sekaligus atau mempersempit ruang gerak ikan dengan melipat jaring seperti yang biasa di lakukan pada tambak jaring apung di sungai atau laut.


5. Lebih mudah untuk menyortir ikan

Adakalanya kita harus melakukan penyortiran pada ikan peliharaan agar ukurannya seragam. Hal ini dilakukan karena berbagai alasan, contohnya saat memelihara ikan lele maka ukuran lele haruslah seragam untuk meminimalisir kemungkinan lele yang lebih besar memangsa lele yang ukurannya lebih kecil.


6. Populasi ikan lebih terkendali 

Karena kita tidak perlu khawatir ikan bersembunyi di lumpur dasar kolam atau bersembunyi di sela-sela pematang apalagi kalau berencana ternak ikan lele. Ketika ada ikan yang mati pun akan langsung mudah terlihat.


7. Habitat ikan lebih alami

Lingkungan hidup ikan lebih alami karena secara tidak langsung mangalami kontak dengan tanah sehingga karakteristik lingkunagn hidup ikan mendekati aslinya.


Begitulah kira-kira kelebihan dan kekurangan yang bisa didapat ketika menerapkan sistem kolam dengan jaring apung yang pada penerapannya kali ini posisi jaring tidak benar-benar mengapung melainkan tenggelam hingga dasar kolam karena tinggi air kolam tidak memungkinkan untuk membuatnya terapung.

Mungkin masih banyak lagi klebihan dan kekurangan yang bisa didapatkan dengan menerapkan sistem kolam seperti ini, Anda bisa menambahkannya di kolom komentar jika memiliki pengalaman terkait sistem kolam dengan jaring seperti ini.

Semoga dengan tulisan ini bisa menjadi referensi bagi anda yang ingin membangun dan memilih antara kolam terpal, kolam beton atau kolam tanah untuk mulai mencoba ternak ikan.
Semoga bermanfaat.