Apakah Aplikasi Bawaan Ponsel Android (bloatware) bisa dihapus?

Setiap ponsel buatan pabrik, umumnya sudah memiliki aplikasi bawaan pabrik alias bloatware. Apakah bloatware ini bisa dihapus?

Aplikasi bawaan pabrik kini secara umum sebenarnya sangat bermanfaat dan berguna bagi kesempurnaan dan kestabilan sistem android itu sendiri.

Misalnya saja ada alpikasi security, bateray saver, anti virus, atau play zone. Beberapa diantaranya sangat berguna namun tak jarang juga yang malah mubazir bahkan kebanyakan, sehingga menghabiskan kapasitas memori internal ponsel.

Kalau sudah terlalu banyak bloatware maka kesempatan kita sebagai user untuk menginstal aplikasi lain akan menjadi tidak leluasa.

Oleh karena itu beberapa pengguna ponsel sangat ingin sekali menghapus aplikasi bawaan ponsel alias bloatware ini.

Tapi bagaimana caranya dan apakah bloatware bisa dihapus?

Sebenarnya ini dilema....

Ada upaya yang bisa dilakukan untuk menghapus Bloatware di ponsel android, tapi itu harus melalui proses rooting yang bagi sebagian pengguna ponsel adalah perlakuan yang dianggap cukup beresiko.

Resiko utama adalah kehilangan garansi dari produsen jika ponsel masih dalam masa garansi. Resiko lainnya adalah kalau proses root gagal maka kemungkinan malah akan merusak ponsel itu sendiri.

Disamping resiko tersebut, tidak semua pengguna ponsel mengtahui bagaimana cara me-root ponsel android.

Jadi bagaimana memperlakukan aplikasi bawaan ponsel ini? apakah tidak bisa di apa-apakan tanpa harus root-ing.

Aplikasi bawaan ponsel alias bloatware ada yang bisa di nonaktifkan atau di uninstal tanpa harus me-root ponsel.

Namun meskipun di uninstal, sejatinya bloatware tidak benar-benar terhapus dari sistem. Dia akan tetap tersimpan di memori ponsel dan akan kembali muncul jika ponsel di Reset ke pangaturan pabrik.

Namun penonaktifkan aplikasi bloatware tersebut dapat memberi sedikit ruang kosong di ROM sehingga dapat memberi kesempatan jika anda ingin menginstal aplikasi baru.

Dan dengan di nonaktifkan atau di uninstal maka ponsel akan bekerja lebih ringan karena berkurangnya aplikasi yang harus dilayani.

Karena jika aplikai terus-berjalan di belakang layar maka dia akan menyimpan file temporary atau cache di memory yang lama kelamaan bikin sesak padahal tidak pernah di pakai.

Namun tidak semua aplikasi bloatware dapat diuninstal, sebagian lainnya hanya bisa di nonaktifkan saja.

Kalau hanya di nonaktifkan saja maka dia tetap memakan jatah Memory internal namun kondisinya dalam posisi nonaktif. Jadi tidak mengganggu resorce ponsel tapi makan tempat.

Jadi kesimpulannya jika anda bertanya-tanya apakah aplikasi bawaan Ponsel bisa di hapus? jawabannya bisa, tapi ponsel anda harus di ROOT.

Jika anda tidak mau me-root ponsel anda, maka jalan satu-satunya adalah dengan menonaktifkan bloatware tersebut.

hapus bloatware

Cara menonaktifkan Aplikasi Bawaan ponsel Android (Bloatware)

1. Seperti biasa, masuk ke menu Setting pada ponsel.

2. Cari menu setelan Aplikasi / manajemen aplikasi atau semacamnya.

3. Lalu temukan aplikasi bloatware yang ingin dinonaktifkan dalam daftar.

4. Kalau sudah ketemu, sentuh nama aplikasi bloatware tersebut untuk membuka menu lanjutannya.

5. Nanti anda akan menemukan pilihan tombol Clear Cache, Clear Data, Force Close dan Nonaktifkan

6. Anda bisa langsung pilih opsi Nonaktifkan, namun sebaiknya urutkan mulai dari Clear Cache, Clear Data, Force Close baru kemudian nonaktifkan. Ini supaya tidak ada cache yang tersisa di penyimpanan android.

Mungkin nanti anda akan dimintai persetujuan terkait dengan penonaktifkan aplikasi yang bersangkutan saat anda menonaktifkan aplikasi bloatware di ponsel.

Misalnya pesan mengenai peringatan terhadap data dan aplikasi lainnya yang akan terpengaruh, maka jawab saja "yes" atau "Ok".

Itulah sedikit uraian tentang aplikasi bloatware di ponsel android apakah bisa di hapus atau tentang bagaimana memperlakukan aplikasi bawaan ponsel atau bloatware tersebut, semoga bermanfaat.