Mengembang biakan Jeruk Purut dengan stek batang

Mengembang-biakan tanaman Jeruk Purut dengan cara stek batang. Salah satu metode pengembang biakan tanaman adalah dengan stek batang.

Jeruk purut adalah salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan daunnya untuk campuran bahan masakan. Tak sedikit masakan yang membutuhkan buah jeruk purut untuk pelengkap bumbu masakan.

Daun Jeruk purut atau biasa di sebut dengan "daun jeruk" saja, dapat dengan mudah di temukan di pasar dan harganya pun murah meriah.Tapi di kondisi tertentu ata ada saat-saat dimana "benda" ini tiba-tiba langka. Atau kadang bisa juga dapat daun jeruk yang baunya kurang sedap.

mungkin ada yang pernah dapat yaa?

Karena daun jeruk ini biasanya di jual dalam kemasan plastik tertutup jadi kadangkala kita tidak bisa memastikan aromanya. Kalau daun jeruk yang asli, aromanya khas, tapi yang "palsu" ini kadang aromanya seperti bau kecoak.

Kalau sampai kecampur masakan, hasilnya tidak sedap.

Nah, kebetulan di depan rumah saya ada yang tanam pohon daun jeruk purut yang lumayan lebat.

Sebenarnya, pemilik rumah mengijinkan mengambilnya setiap saat jikalau kita perlu daun jeruk untuk memasak.

Tapi kadangkala, namanya kita orang Timur, ada rasa sungkan kalau harus ambil tanpa permisi, meskipun sejak awal-awal pemiliknya tidak melarang dan bahkan mengijinkan untuk diambil meskipun tidak ada orangnya di rumah.

Yaa, daripada merasa sungkan harus terus-terusan minta, sekalian saja coba menanamnya sendiri dengan metode stek batang.

Potong ujung batang yang ada daunnya sekitar 20-30 cm, lalu sisakan beberapa lembar daun di ujung batang daun jeruk purut.

Sementara itu, siapkan tanah dalam wadah gelas minuman kemasan atau botol minuman kemasan yang sudah di potong. Usahakan wadah yang di pakai transparan agar nanti kita dapat dengan mudah memantau pertumbuhan akar tanaman jeruk purut yang ditanam.

Buat beberapa lubang di bagian bawah wadah agar air tidak menggenang dan bisa meresap keluar ketika ketika menyiramnya.

Setelah wadahnya siap, isikan dengan tanah yang sudah di campur dengan pupuk. Tancapkan batang jeruk purut yang sudah disiapkan tadi kedalam wadah.

Mengembang biakan Jeruk Purut dengan stek batang

Untuk hasil maksimal, mungkin anda bisa mencoba trik menancapkan ujung batang jeruk purut ke potongan lidah buaya terlebih dahulu sebelum ditanam.

Konon katanya, cara ini bisa mempercepat pertumbuhan akar dan meningkatkan persentase keberhasilan pembibitan pohon jeruk purut.

Kalau sudah, tutup bibit tanaman jeruk purut dengan plastik dan letakkan bibit tanaman di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Mengembang biakan Jeruk Purut dengan stek batang

Setelah 4 hari bibit di tanam, beberapa daun bawaannya mulai rontok.

Selama pembibitan, saya kadang hanya menyiramnya sekali dalam sehari, tapi kadang juga sampai lupa, jadinya 2 hari sekali.

Yaa, selama masih ada daun bawaannya yang menempel, mungkin masih ada harapan pembibitan ini akan berhasil.

Tunggu saja sampai muncul daun muda barulah bisa dilepas tutup plastiknya. Mungkin sekitar 3-4 minggu, tetap dipantau agar tetap lembab, jangan sampai tanahnya kering.

Kemudian kalau sudah mulai kelihatan akarnya, barulah bisa di pindahkan kedalam pot yang lebih besar atau ditanam langsung diatas tanah.

Oleh karenanya, dianjurkan agar menggunakan wadah transparan agar kita dapat memantau perkembangan akarnya.

Proses ini memang membutuhkan waktu lama hingga bibit pohon daun jeruk ini bisa masuk ke fase "aman". Artinya, fase dimana kemungkinan hidupnya tinggi dan bisa tumbuh dengan perawatan standart.

jeruk purut

Dan setelah menunggu hingga kurang lebih sebulan, daun bawaan yang menempel di batang pohon mulai rontok dan beberapa hari kemudian batangnya mulai mengering, sepertinya percobaan pembibitan kali ini, GAGAL.😂

bibit jeruk  mati

Kesalahan saya waktu itu, hanya membuat satu bibit saja. Harusnya bisa buat beberapa calon bibit, jadi kalau gagal satu, masih ada cadangannya. 😄

Pertanyaannya, kenapa harus mengembang biakkan sendiri? kan bisa beli di penjual tanaman.

Yaa, iseng saja, buat kesibukan daripada gabut. :)

Lagipula dengan begini (kalau misalnya berhasil), saya lebih yakin kalau daun jeruk yang ditanam benar-benar asli, karena sumbernya tanaman induknya jelas dan memang pasti.

Kalau beli bibit, khawatirnya pas dapat yang palsu yang aromanya kurang sedap, kan jadi rugi.

Tapi sebenarnya, apakah daun jeruk ini benar-benar ada yang asli atau yang palsu?

Atau mungkin kebetulan yang baunya kurang sedap adalah daun jeruk yang sudah tersimpan lama atau tercampur dengan bahan lain ketika di transportasi, atau memang sempat bersingggungan dengan bahan beraroma keras saat disimpan, entahlah.