Cara mengganti seher dan blok silinder Mio GT tanpa melepas mesin dari rangka

Salah satu masalah yang sering menghantui motor Mio GT adalah mesin mogok akibat loss kompresi.

Jika hal ini terjadi di tengah perjalanan, maka akan sangat menyebalkan

Metode darurat mungkin bisa diterapkan untuk mengatasi motor mio gt mogok karena hilang kompresi. Tapi kemudian harus segera dijadwalkan untuk melakukan servis berat terhadap motor yang bersangkutan

Karena kalau motor mio GT sudah mengalami kondisi loss kompresi/hilang kompresi, maka dapat di pastikan, hal tetsebut akan terulang lagi di kemudian hari.

Ketika  motor kehilangan kompresi, dapat dirasakan saat kita menekan starter kaki akan terasa ringan tanpa adanya tekanan balik dari mesin.

Kalau sudah begini, sebaiknya segera di servis. Apalagi kalau motor sudah tua dan jam terbangnya cukup tinggi.

Solusi memperbaiki motor Mio GT yang hilang kompresi adalah dengan  mengganti piston dan/atau beserta blok silindernya, sesuai kondisi mesin yang ada.

Mengingat bahwa blok Mio GT berteknologi diasil, beberapa opsi bisa di tempuh untuk perbaikan mesin Mio GT yang hilang kompresi.

Pertama, mengganti piston dan ringnya saja.

Kedua, mengganti piston dari merk motor lain dan memasang boring di blok MIO GT.

Ketiga, mengganti piston dan blok Mio GT sekaligus dengan yang asli.

Keempat, mengkolter blok asli Mio GT sesuai ukuran seher yang diambil dari motor lain seperti Beat, Vario, dan semacamnya.

Semua pilihan opsi diatas tentu nya membawa dampak posistif dan negatif.

Jika anda memilih opsi pertama

Pastikan kondisi dinding silinder masih bagus akias tidak lecet atau baret. Jika yakin kondisi dinding silinder masih bagus, bisa ganti piston dan ring nya saja. Opsi ini tentu lebih murah meriah di banding opsi kedua.

Jika anda memilih opsi kedua.

Kita tau bahwa Mio GT sudah menggunakan teknologi diasil silinder yang berarti, mesin ini tidak bisa di oversize seperti layaknya motor-motor zaman dulu dan beberapa motor kebanyakan.

Nah, oleh karenanya, beberapa bengkel mengakalinya dengan memasangkan boring motor lain ke blok silinder MIO GT sehingga nantinya mesin mio gt ini bisa di oversize dengan menggunakan piston dari motor merk lain. Biasanya menggunakan piston Honda Beat atau Vario karbu.

Cara ini lebih murah dari pada opsi ketiga.

Jika anda memilih opsi ketiga.

Pilihan ini yang paling dianjurkan untuk mengatasi motor mio yang mogok karena hilang kompresi. Yang di karenakan kerusakan pada piston dan silinder.

Mengganti sekaligus blok silinder dan piston sepaket dengan ring adalah cara yang paling ideal, paling terjamin dan paling menghabiskan budget.

Karena harga sepaket silinder kit Mio GT menghabiskan lebih banyak biaya dibanding dua opsi diatas. 

Kalau pertimbangan anda adalah biaya, dan ketiga opsi diatas, cukup meresahkan. Anda bisa menggunakan opsi keempat yang lebih murah meriah.

Jika anda memilih opsi keempat.

Opsi keempat ini adalah yang paling murah meriah namun sangat tidak dianjurkan karena beresiko.

Jika ternyata saat mesin anda bongkar dan terlihat dinding silinder sudah baret atau tergores lumayan dalam, anda bisa mempertimbangkan untuk mengkolter silinder Mio GT.

Tapi, seperti diketahui, mesin Mio GT pada dasarnya tidak boleh dikolter. Karena ketika dikolter, maka lapisan diasil nya akan hilang, dan hanya menyisakan lapisan almunium.

Tapi, cara ini bisa jadi opsi darurat saat kebutuhan biaya jadi pertimbangan ketat.

Anda bisa menyiapkan piston milik honda karbu ukuran oversize 50 dan menkolter  mesin mio-GT ketukang bubut.

Jika memilih opsi ini, sebaiknya jangan gunakan motor lebih berat dari biasanya. Cukup jalan-jalan santai 30-50 km/jam saja. Mengingat dinding silinder hanya berlapis almunium yang titik panasnya rendah, maka bisa saja bermasalah. 

Berbeda dengan boring silinder yang terbuat dari baja atau diasil silinder yang dilapisi bahan khusus material yang tahan panas.

Oke. Apapun pilihannya, anda tetap harus melepas blok silindernya terlebih dahulu.

Umumnya, pengerjaan melepas mengganti seher/piston Mio GT/Mio J dan sejenisnya, dilakukan dengan melepas mesin dari rangka.

Ini bertujuan untuk lebih leluasa saat menservis mesin Mio GT.

Tapi bagi pemilik motor yang ingin menservis mengganti seher/piston Mio GT/Mio J sendiri di rumah, melepas mesin dari rangka agak merepotkan dan sedikit menantang. Jangan-jangan malah gak bisa masang😬😁.

Cara mengganti seher/piston dan blok silinder tanpa melepas mesin dari rangka.

Pertama-tama, siapkan semua peralatan yang diperlukan.

Kurang lebih kita perlu kunci 8, 10, 12. Sebaiknya gunakan kunci T atau kunci shock. Kemudian sudah pasti obeng kembang dan plat. Siapkan juga obeng plat kecil.

Lalu kita perlu kunci L dan tang lancip. Jangan lupa siapkan juga wadah untuk baut.

Setiap baut sebaiknya dipisahkan dalam wadah berbeda agar tidak bingung nanti saat pemasangan. Ini penting, apalagi kalau pemula seperti saya. Bisa- bisa nanti saat merakit, ada baut yang tersisa karena lupa dimana tempatnya.

Kalau semua sudah siap, mari kita mulai mengganti blok dan seher mio gt tanpa melepas mesin dari rangka.

Posisikan motor Mio GT pada standar tengah dan beri alas balok kayu dibawahnya agar posisinya agak tinggi. Ini opsional saja sih, tergantung selera. Tapi ada gunanya juga nanti saat proses perbaikan.

Selanjutnya mulai bongkar-bongkar. Lepas penutup depan mesin sekaligus jok, sekaligus bagasi motor Mio GT. Jangan lupa, saat melepas jok, lepas terlebih dahulu aki.

Agar lebih leluasa, lepas juga bodi samping kanan - kiri Mio GT.

Selanjutnya, lepas throtlle body dan semua yang terhubung dengannya seperti, kabel gas, soket-soket sensor dan selang bensin.

Lalu, lepas semua perangkat lainnya yang terhubung dengan mesin seperti knalpot dan colling jacket.

Colling jacket ini mungkin akan sedikit sulit di keluarkan dari posisinya. Oleh karenanya, anda perlu melepas baut shock belakang yang bagian bawah, agar posisi mesin bisa dirubah-rubah untuk menambah space ruang kerja. Nah, ini tadi gunanya menambah balok kayu di bawah standar tengah Mio GT.😀


Setelah semua komponen penunjang mesin dilepas dan blok mesin terlihat. Barulah kita mulai melepas satu persatu bagian mesin.

Dimulai dari penutup kepala silinder. Lepas dua baut pengikatnya pakai kunci 10.

Lalu kelihatan seperangkat mekanisme penggerak katup.


Langsung saja lepas baut gear camshaft pakai kunci 12. Agar gear nya tidak ikut berputar, tahan magnet atau kipas yang ada di bagian kanan mesin menggunakan apa saja sesuai kreasimu. 😀😁

Paling mudah pakai kunci T yang gagangnya di selipkan diantar bilah kipas.


Setelah selesai urusan dengan gear camshaft, lepas tensioner pakai kunci 8 dan lanjut melepas 4 mur yang terlihat di kepala silinder pakai kunci 12.

Lalu manfaatkan kunci L untuk melepas baut disisi kiri mesin dekat jalur gear rantai keteng.

Enam baut inilah yang menahan kepala silinder dan blok silinder.

Setelah semua baut terlepas. Keluarkan kepala silinder dan blok silinder sehingga terlihat kondisi piston dan blok silinder.


Lakukan analisa apakah perlu melakukan penggantian atau hanya perlu dibersihkan saja.


Termasuk kubah ruang bakar dan perangkat katup yang pasti sudah berkerak.


Tapi, umumnya, kalau sampai harus bongkar mesin, berarti ada yang rusak dan perlu diganti. Apakah pistonnya saja atau sepaket dengan blok silinder.

Jarang ada yang sampai iseng melepas blok silinder hanya karena ingin bersih-bersih padahal motor sehat-sehat saja. Kecuali kalau memang hobi. 

Yang sering terjadi adalah, motor bermasalah, ntah karena berasap, berisik, ngejim atau apapun gejalanya yang hasil vonisnya mengarah ke piston/blok silinder. Barulah acara membongkar blok silinder di selenggarakan. 😁

Jika perlu melepas perangkat katup, mungkin ada baiknya menandai rocker arm untuk katup buang dan isap.


Ini supaya kita tidak terbalik nanti saat memasangnya. Karena bentuknya sama dan memang bisa di tukar antara isap dan buang. Tapi setelan celah katupnya berbeda. Jadi, daripada harus stel celah katup yang pakai fuller gauge, yang pasti tidak semua orang punya.

Oke lanjut, setelah puas melakukan pemeriksaan dan menyiapkan part pengganti, selanjutnya mulai merakit kembali.


Nah, proses merakit mesin ini perlu ketelitian dan sesuai standar prosedur yang harus dipatuhi agar mesin setelah dirakit bisa hidup.  

Tidak seperti saat membongkar, merakit mesin harus urut dan hati-hati, jadi pelan-pelan saja.

Oke. Mulai dari memasang ring piston. Ring piston harus di pasang sesuai posisinya dan ada ketentuan yang harus di ikuti, terutama untuk posisi sambungan ring yang harus diatur sedemikian rupa agar saling silang antara satu dengan lainnya.

Kemudian, untuk ring cacing (ring oli) posisi sambungannya membentuk huruf "W", posisi sambungannya dibawah atau mengarah ke saluran buang.

Kemudian ring tipis yang diletakan diatas dan bawah ring cacing. Posisikan sambungannya saling berjauhan.

Mungkin agak sulit mewujudkannya, tapi upayakan agar sambungan ring tidak saling bertemu antara satu dengan lainnya karena akan mengakibatkan kompresi bocor atau oli rembes keruang bakar.


Selesai urusan ring seher, kemudian pasang pengunci pen piston di satu sisi. Kanan atau kiri, terserah anda yang mana kira-kira lebih mudah. Kemudian lanjut ke pemasangan piston ke blok silinder.

Sebelumnya, lumasi dinding silinder dan piston dengan oli. Pakai oli baru yaa. Beri agak banyak agar dinding silinder tidak baret saat di pasang piston nantinya.

Nah. Karena piston, ring, dan silinder baru, maka pemasangannya mungkin agak susah. Sabar dan hati-hati.

Anda bisa memasang piston ke silinder terlebih dahulu lalu memasangnya ke stang seher. 

Atau memasang piston ke stang seher terlebih dahulu kemudian memasang blok silinder.


Terserah, mana kira-kira yang lebih mudah. Dan jangan lupa pakingnya, jangan sampai terbalik.

Jangan lupa juga, saat memasang ring pengunci pen piston, tutup ruang mesin dengan kain. Khawatir kalau ring pengunci nya njepat masuk ke ruang mesin, malah repot.😀


Setelah blok dan piston terpasang, posisikan piston di TMA. Agar tidak kemasukan sesuatu. 😁


Setelah blok-piston terpasang, lanjut pasang kepala silinder yang berisi katup, camshaft dan cam-nya. 

Sebaiknya, saat memasang kepala silinder, pastikan posisi camshaft tidak menekan katup alias bisa di putar bebas kurang lebih 25 derajat. Kalau posisinya tidak bebas, bebaskan dulu, dengan melepas salah satu rocker arm. Ini, untuk memudahkan nanti saat mencari posisi TOP.

Setelah kepala silinder terpasang, kencangkan murnya sekedarnya saja dulu jangan lupa juga baut L yang disis kiri bagian dalam kepala silinder.

Lalu pasang gear camshaft. Posisikan TOP di magnet dan gear camshaft sesuai tanda garis di masing-masing nya.

TOP magnet ditandai garis di magnet dan tonjolan segitiga di bodi mesin.


Sedangkan TOP gear chamshaft berada di gear dan di bodi kepala silinder yang bisa di intip dari lubang yang ada di gear camshaft.


Kalau sudah pas TOP nya, pasang baut pengikat gear camshaft dan kencangkan sambil menahan rantai keteng pakai telunjuk lewat lubang dudukan tensioner agar posisi giginya tidak lompat.

Jangan lupa menahan magnet dengan gagang kunci T yang diselipkan di bilah kipas. 

Setelah baut gear camshaft terikat kuat, pasang tensioner.

Untuk memasang tensioner, anda perlu melepas terlebih dahulu karet penutup yang ada di atas tensioner.


Karena saat terlepas, posisi tonjokan tensioner berada pada posisi paling tinggi. Jadi anda perlu memendekannya dengan bantuan obeng min kecil.

Putar kekanan setelan tensioner agar tonjokannya memendek sehingga tidak menekan rantai keteng saat di pasang.


Jadi begini, pasang tensioner pada dudukannya kemudian kencangkan baut dengan tangan sebisanya.

Ketika dirasa bautnya mulai keras, putar setelan tensioner ke arah kanan, maka rumah tensioner akan turun rapat dengan dudukannya di blok mesin.

Kencangkan lagi baut pakai kunci 8 hingga rumah tensioner rapat dengan blok mesin. Kalau sudah, lepaskan obeng minus yang menahan penonjok keteng. Lalu jangan lupa pasang lagi penutup karetnya.

Oke, semua sudah kencang. Cek dan ricek lagi. Mulai dari baut dan mur kepala silinder, baut gear camshaft, baut tensioner.

Kalau sudah yakin, coba selah starter kaki beberapa kali untuk memastikan semua bekerja sebagaimana mestinya, termasuk jalur oli mesin yang ditandai dengan mengalirnya oli mesin dari salah satu lubang di kepala silinder bagian kanan.


Selanjutnya memasang tutup kepala silinder.

Lanjut ke pemasangan cover blok mesin yang berguna sebagai saluran angin pendingin.

Mungkin agak sulit memasang ini karena space nya sempit. Tapi karena baut shock belakang sudah dilepas dan posisi motor agak tinggi karena diganjal kayu, anda bisa merubah-rubah posisi kemiringan mesin untuk mendapat ruang yang di perlukan.

Setelah air-scope terpasang, selanjutnya memasang throotle-body dan sejawatnya.

Setelah throtle-body, kabel gas, selang bensin serta sensor-sensor terpasang, bolehlah dicoba terlebih dahulu, apakah mesinnya bekerja normal atau tidak. 

Sebelum test, isi oli dulu, kalau oli nya di tap sebelum servis.

Seharusnya mesin bisa langsung hidup kalau memang semuanya terpasang dengan benar.

Selanjutnya pasang, bagasi beserta joknya, knalpot, lalu bodi motor semua seperti semula. Dan jangan lupa pasang baut shock nya kembali.

Selesai juga ganti blok dan seher MIO tanpa lepas mesin dari rangka. Waktunya  inreyen.

Saat pertama dihidupkan, mungkin anda akan menemukan knalpot mengeluarkan asap putih.

Ini sebenarnya bisa dibilang wajar. Karena saat memasang piston Mio ke blok silinder, kita menggunakan banyak oli untuk melapisi dinding silinder dan piston agar tidak baret saat dipasang.

Seharusnya asap putih ini akan hilang dengan sendirinya seiring seringnya motor digunakan.

Semakin sering motor digunakan maka semakin cepat asap putih dari hasil terbakarnya oli sisa-sisa servis diruang bakar hilang.