Masa’ iya Bensin bisa BASI, memangnya Nasi

Kadang-kadang kita menemukan seuatu yang tak terduga dalam hidup.

Tiba-tiba ketemu mantan saat nogkroing di café dekat kampus,

Tiba-tiba dapat duit ratusan juta saat minum teh dalam kemasan botol, atau

tiba-tiba mobil tidak bisa dihidupkan sehabis di tinggal ke Swiss beberapa waktu lalu, dan setelah di telusuri ternyata bensinnya sudah Basi.

"Whatt!!?? Bensin Basi, memangnya Nasi?!!"

Padahal terlanjur isi Full Tank agar mobil siap digunakan setiap saat.

Masa’ iya Bensin bisa BASI, memangnya Nasi

Oke balik lagi ke soal bensin yang basi.

Dalam bensin sebenarnya terdapat bermacam unsur kimia yang disatukan untuk mencapai standart oktan yang diinginkan.

Ketika Bensin disimpan cukup lama dalam wadah yang tidak tertutup rapat maka molekul-molekul pembentuk bensin tadi akan mengendap berkumpul didasar tangki.

Ini akan berdampak pada menurunnya nilai oktan bensin yang pada akhirnya bensin sampai pada titik dimana dia tidak bisa terbakar.

Tapi proses hingga bensin tidak bisa terbakar bukanlah kejadian semalam melainkan butuh proses panjang.

Bensin akhirnya dianggap basi setelah tersimpan cukup lama, setidaknya 3-6 bulan dalam tangki.

3 bulan pertama mungkin masih bisa digunakan meskipun performa mesin mulai menurun karena oktan bensin menurun. Semakin lama disimpan maka kualitas bensin semakin menurun hingga akhirnya tidak bisa terbakar.

Jadi istilah basi pada bensin tidak merujuk pada bau yang menyengat seperti nasi basi atau makanan basi lainnya.

Tapi istilah Basi yang digunakan pada bensin adalah untuk mereprensetasikan kondisi bensin yang sudah mengalami perubahan karakter kimia sehingga menurunkan kemampuannya sebagai bahan bakar untuk mesin.

Akhirnya seperti Nasi basi yang tidak bisa lagi di konsumsi.