Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk

Shock Mio GT dikenal memiliki karakter yang stiff alias kaku kalau tidak mau di bilang keras. Hal ini di karenakan motor MIO GT memang di bangun dengan karakteristik motor balap yang stabil di kecepatan tinggi dan tetap terkendali ketika melaju ditikungan.

Tapi untuk penggunaan sehari-hari, faktor kenyamanan lebih diutamakan agar tidak cepat lelah saat berkendara di jalanan Nusantara yang khas dengan gronjalan, lubang, polisi tidur, ban bekas yang di jadiin polisi tidur, aspal tambalan bekas galian, aspal sambungan bekas tanam pipa air warga dan aneka ragam rupa aspal jalanan yang jauh dari kata mulus.

Shock Mio GT mungkin terasa keras bagi sebagian penggunanya, oleh karenanya tak jarang ada yang mengganti shock belakang Mio dengan produk aftermarket yang berkarakter empuk atau yang memiliki fitur adjustable.

Opsi lain mungkin mengganti dengan shockbreaker motor matic buatan Honda. Karena shockbreaker yang terkenal empuk dan nyaman untuk lewat gronjalan adalah shockbreaker buatan Honda. Untuk motor Yamaha Mio GT bisa memilih opsi untuk menggantinya dengan shock belakang milik Honda Beat.

Untuk shock belakang memang tidak ada opsi yang memungkinkan selain mengganti shock dengan yang sesuai keinginan. Karena shock belakang tidak seperti shock depan yang bisa di bongkar pasang semaunya.

Kalaupun ingin membongkar dan memodif shock belakang, harus menggunakan alat-alat lengkap yang mungkin biaya pengadaan alat-alat tersebut bisa berkali lipat lebih mahal dari pada harga shock baru.

Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk

Tidak banyak peralatan yang dibutuhkan untuk mengganti shockbreaker mio GT. Tapi Proses mengganti shock belakang mio harus menempuh "perjalanan panjang". Karena posisi Shock sangat terlindungi di balik bodi kanan dan kiri dan sembunyi di selipan tangki. Sehingga untuk melepas baut pengikat shokbreaker, khususnya dudukan bagian atasnya harus menggeser tangki.

Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk

Langkah mengganti shockbreaker di mulai dari melepas seluruh bodi plastik penutup mesin, bodi kanan dan kiri. Siapkan alat-alat yang di perlukan seperti obeng kembang, kunci 12, kunci 10, dan kunci 14. Mungkin perlu juga menyiapkan peralatan penunjang lain seperti martil, kunci mines atau lainnya untuk melepas karet bantalan shock.

Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk


Setelah membuka bodi motor Mio GT, lalu lepas baut pengikat bagasi dan baut pengikat tangki bensin. Cukup di lepas saja bautnya dan memiringkan posisi bagasi dan tangki agar baut shock bisa dilepas.

Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk

Gunakan kunci 14 untuk melepas baut shocbreaker bagian atas dan kunci 12 untuk melepas baut shock bagian bawah.

Setelah shock terlepas, kemudian lepaskan karet bantalan di anting shock asli bawaan Mio GT, pindahkan ke shockbreaker Honda Beat.

Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk

Untuk melepaskannya, keluarkan terlebih dahulu ring besi yang ada di bagian tengah anting shock barulah melepas karet bantalannya.

Pasang karet bantalan ke shock Honda Beat. Mungkin agak sedikit sulit. Biar gampang, oleskan sedikit oli lalu masukan karet bantalan setengah bagian kelubang anting shock beat lalu masukan ring besinya. Biarkan seperti itu, nanti akan kita pres dengan baut dudukan shock saat proses pemasangan.

Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk

Untuk bagian bawah, tidak ada perubahan karena ukuran bautnya sama, jadi bisa langsung plug n play.

Pemasangan shock beat ke motor Mio GT mungkin agak sedikit sulit karena diameter per Honda Beat lebih besar daripada per shock yamaha Mio GT. Perlu sedikit pemaksaan untuk memasangnya, Tapi tidak sampai harus merusak atau merubah apapupn di motor, hanya memang pemasangannya agak sulit karena posisinya yang sempit.

Ganti Shock belakang Mio GT biar lebih empuk

Setelah shock terpasang di dudukannya, kencangkan baut pengikat perlahan, nanti karet bantalan yang belum terpasang sempurna tadi akan perlahan-lahan terdorong masuk ke posisi yang seharusnya.

Jangan lupa pasang dulu baut shock bagian bawah sebelum mengencangkan baut shock bagian atas agar tidak kesulitan menggeser geser shock untuk mencari posisi yang pas.

Setelah shock terpasang, rakit kembali bodi motor seperti semula.

Shockbreaker milik Honda Beat ini ukurannya sedikit lebih panjang dari shock asli milik Yamaha Mio GT. Dari serinya disitu terlihat seri K25 yang ukuran panjangnya 33 cm.

Kalau sempat lihat di Shopee, shockbreaker Honda matic terbagi dalam 3 pilihan yaitu untuk Beat Karburator, Beat FI dan Vario. Masing-masing memiliki ukuran panjang yang berbeda. Serinya berbeda KVB, K25 dan KZR.

Seri KVB paling pendek (panjang 31.5 cm) untuk generasi Honda Beat karbu, Scoopy karbu, Vario 110 versi lama. Kemudian K25 (panjang 33 cm) untuk Beat injeksi, Scoopy injeksi, Spacy injeksi, Vario 110 injeksi. Dan seri KZR yang paling panjang (panjang 35 cm) untuk motor Vario 125 techno, 150 techno dll.

Untuk Mio GT ini mungkin lebih pas pakai yang seri KVB. Meskipun versi K25 agak panjang, tidak terlalu pengaruh dengan riding style. Tapi memang bagian buritan motor terasa sedikit lebih nungging. Memang perubahan panjang shocbreaker dapat berpengaruh pada handling motor, apalagi kalau juga menaikan atau menurunkan shock depan maka riding style pun harus menyesuaikan.


Shockbreaker adalah salah satu bagian dari kendaraan yang sangat berpengaruh terhadap performa motor.

Meskipun pada dasarnya, shockbreaker bertujuan untuk memberi kenyamanan berkendara, tapi juga dapat berpengaruh pada performa berkendara.

Shockbreaker yang empuk dapat memberi kenyamanan saat melewati jalanan tidak rata. Tapi bisa menjadi tidak nyaman ketika harus melewati tikungan dengan kecepatan agak tinggi karena akan membuat motor terasa limbung.

Begitu juga sebaliknya, shock yang berkarakter stiff, dapat memberikan grip ban yang maksimal saat bermanufer cepat dan lincah dijalan raya karena motor cenderung nurut. Tapi kendala muncul saat melewati jalanan yang rusak.

Setidaknya ada 3 alasan kenapa orang ingin mengganti shockbreaker motornya.

Pertama, karena sudah rusak.
Kedua, karena performanya tidak sesuai harapan (terlalu keras / empuk).
Dan yang ketiga, karena tampilan atau modelnya jelek.

Jadi kebutuhan akan perangkat shockbreaker harus disesuaikan dengan kebutuhan agar bisa mendapatkan kenyamanan, keyakinan dan percaya diri saat berkendara. Semoga bermanfaat.