Kebiasaan yang membuat laptop cepat rusak

Laptop adalah computer jinjing yang memiliki kemampuan yang bisa dikatakan setara dengan kmputer desktop namun dapat di gunakan dimana saja seperti ponsel.

Laptop ini memiliki hardware yang mirip dengan computer desktop seperti prosesor, hardisk, mainboard, RAM (memory), heatsink, CD-Room, dll.

Hanya saja pada laptop semua hardware tersebut di buat lebih ringkas, pada beberapa laptop, kipas pendingin di tiadakan, diganti dengan plat tipis penyalur panas.

Untuk system operasinya tidak jauh berbeda dengan computer desktop dimana biasanya menggunakan system operasi Windows atau Linux, dan ada juga laptop yang menggunakan Mac OS yang khusus untuk laptop buatan Apple.

Karena penggunaan laptop ini bisa dimana saja, maka kebiasaan penggunannya pun bermacam-macam. Ada kebiasaan penggunaan laptop yang tanpa disadari membuat laptop cepat rusak.

Kebiasaan apa sajakah penyebab yang membuat laptop cepat rusak? Berikut ulasannya

1. Menggunakan laptop diatas kasur

Laptop butuh sirkulasi udara yang baik untuk dapat melepaskan panas dari setiap komponen yang bekerja didalamnya. Panas paling utama muncul dari prosesor yang biasanya di lengkapi kipas pendingin dan heatsink untuk menyalurkan panas keluar laptop. 

Penggunaan laptop diatas kasur berpotensi menghambat sirkulasi udara yang akan membuat laptop kepanasan. Kalau laptop sudah kepanasan maka kinerjanya akan menurun yang lama kelamaan bisa rusak karena komponennya ada yang rusak akibat overheating. 

Overheating merupakan salah satu penyebab laptop cepat rusak. Beberapa laptop mungkin akan tetap bertahan meskipun sering digunakan di atas kasur tapi sebagian laptop yang lain mungkin akan cepat rusak karena build quality-nya buruk.

2. Tidak pernah membersihkan laptop

Ini memang seringkali terjadi, memang tidak mengherankan jika kebanyakan laptop sangat kurang di perhatikan soal kebersihannya. Padahal laptop ini sangat rentan terhadap kotoran dan debu. Karena biasanya di bagian heatsink-nya terdapat debu yang terakumulasi menjadi gumpalan yang menghambat lancarnya udara panas keluar.

Sebaiknya sering-seringlah membersihkan laptop dari debu dan kotoran, sukur-sukur kalau sempat membersihkan kipas pendingin dan heatsink-nya. Tapi memang pada beberapa type laptop, membersihkan heatsink dan kipas sama seperti “turun mesin” karena perlu membongkar total seluruh bagian laptop. 

Seperti membersihkan laptop type Asus A42F, banyak sekali yang harus di lepas. Kalau tidak bakat bongkar pasang barang elektronik, bisa serahkan ke jasa bersihkan laptop, tapi budgetnya lumayan.

Resiko membersihkan heatsink ini juga harus di waspadai karena banyaknya komponen yang di lepas tadi, bisa-bisa laptop yang tadinya normal malah error. Makanya kalau ragu-ragu, sebaiknya serahkan ke ahlinya untuk membersihkan.

Bisa juga di upayakan membersihkan dari luar tanpa membongkar laptop, tapi tentu saja hasilnya kurang maksimal.

3. Kebiasaan mencharger laptop yang kurang tepat

Hal ini seringkali menjadi perdebatan, mana yang lebih baik menggunakan laptop sambil di cas terus-menerus atau melepas charger saat baterai sudah penuh. Ada yang bilang sebaiknya, charger di lepas ketika sudah penuh, namun ada juga kubi sebelah yang menganjurkan untuk tetap membiarkan charger menancap meskipun baterai sudah penuh saat laptop digunakan.

Semua pendapat memiliki dasar pemikiran ilmiah masing-masing. Satu kubu beralasan,, jika di charger terus maka baterai bisa overcharger yang akhirnya membuat baterai cepat rusak. Sementara kubu lainnya beralasan kalau baterai laptop jaman sekarang sudah canggih, jadi ketika penuh dia akan memutus arus dari charger secara otomatis.

Diantara dua kubu ini, adayang mengambil jalurtengah yaitu, melepas baterai saat laptop digunakan di area dekat dengan sumber listrik.

Kira-kira mana yang terbaik?

Sebaiknya ikuti anjuran produsen laptop saja, toh kalau kenapa-kenapa bisa klaim garansi, yaa gak?

4. Meletakkan minuman dekat dengan laptop

Arah sirkulasi udara dari kipas pendingin laptop biasanya mengarah kesamping. Nah tak jarang, tanpa sadar kita meletakan gelas minuman atau mangkuk cemilan tepat di depan ventilasi udara laptop. Hal ini menghambat udara panas yang harus dikeluarkan dari dalam laptop. Akhirnya sirkulasi udara tidak berjalan sebagaimana mestinya, yang pada akhirnya mempersingkat umur laptop.

5. Menyimpan laptop sebelum memastikannya benar-benar turn off

Salah satu kecanggihan laptop adalah dia bisa otomatis shutdown ketika layar monitor di tutup (close lid). Namun kadangkala karena terburu-buru, kita langsung memasukan laptop kedalam tas tanpa memastikan apakah leptop sudah benar-benar mati atau belum. 

Karena terkadang pada proses shut down, ada program yang menampilkan pop up pemberitahuan yang mencegah proses shut down tersebut. Misalnya saat bekerja dengan MS. Word dan belum sempat tersimpan maka bisa jadi saat layar di tutup, laptop tetap hidup karena ms. Word masih meminta konfirmasi untuk menyimpan pekerjaan atau tidak. Atau bisa juga karena alasan beberapa program yang crash sehingga laptop tidak bisa shut down, sehingga ketika dimasukan dalam tas, laptop ternyata masih hidup dan tetap bekerja dengan kondisi tidak ideal (miring, tertutup, dan panas).

laptop
Itulah beberapa kebiasaan yang menjadi penyebab laptop cepat rusak. Salah satu faktor utama kerusakan laptop adalah karena panas. Ketahanan laptop terhadap panas tergantung pada kualitas dari produksi laptop tersebut.

Mungkin saja ada laptop yang sering sekali digunakan diatas kasur namun kondisinya tetap baik-baik saja, sementara sebagian laptop dengan prosedur pemakaian yang benar malah cepat rusak. Hal ini bisa kita kembalikan lagi ke merk dan type laptop yang digunakan. Merk-merk laptop terbaik mungkin lebih awet daripada merk lainnya karena komponennya berkualitas, jadi kadang kita harus berbesar hati ketika mendapatkan laptop yang tidak awet padahal pemakaiannya normal dan biasa-biasa saja.