Ganti oli mesin Mio dengan yang lebih kental untuk mengatasi motor mogok karena hilang kompresi

Motor jaman sekarang dibangun dengan teknologi tinggi sehingga memiliki tingkat presisi yang sangat tinggi.

Tak mengherankan jika mesin motor keluaran terbaru dapat menggunaka oli dengan kekentalan rendah.

Umumnya motor keluaran terbaru menggunakan oli dengan koefisitas SAE10-40. Termasuk juga motor Mio generasi J seperti mio gt, mio j, mio soul, m3, dll.

Mesin motor tersebut secara 'default' menggunakan oli Yamalube SAE10-40.

Ini memungkinkan karena jarak clearance antar komponennya sangat rapat. Sehingga dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan rendah agar dapat menyusup masuk di celah-celah setiap komponen mesin.

Kalau motor jaman dulu masih umum menggunakan oli SAE20-50, karena teknologi metalurginya belum secanggih saat ini.

Untuk mesin baru, sesuai anjuran diler memang harus pakai oli mesin yang encer. Bagaimana kalau motor sudah berumur?

Meskipun termasuk motor generasi baru, kalau sudah lebih dari 5 tahun, bisa masuk kategori motor berumur. Dan pastinya celah antar komponen mulai renggang karena aus akibat pemakaian.

Maka dari itu perlu mulai di pertimbangkan untuk mengganti kekentalan oli mesin yang digunakan.

Seperti pengalaman ketika motor mio gt "kelahiran" tahun 2013 yang mulai sering mogok tiba-tiba dengan gejala hilang kompresi.

Baca juga : Cara mengatasi mio yang mogok tiba-tiba karena hilang kompresi

Idealnya, motor ini sudah saat nya menjalankan tune-up ringan, mulai dari membersihkan perangkat injektor, katup hingga membersihkan piston atau mungkin perlu oversize.

Tapi perawatan teraebut tentu butuh biaya dan waktu. Jadi untuk sementara, agar motor mio tidak tiba-tiba mogok saat dikendarai adalah dengan mengganti oli mesinnya dengan yang lebih kental.

Kita tau kalau umumnya mesin motor mio diisi dengan oli Yamalube SAE10-40. Berhubung motor sudah berumur, maka bisa dicoba ganti oli mesin mio pakai oli SAE20-40.

Dipasaran, salah satu merk oli yang memiliki viscositas 20-40 adalah Enduro matic buatan Pertamina.

Oli Enduro matic ini cocok digunakan untuk mengganti oli mesin motor mio karena sama-sama berbahan syntetic.

Oli mesin matic

Mungkin ada merk oli lain yang beredar di pasaran. Jadi pilihlah sesuai selera asalkan bahan olinya sama (sama syntetic atau sama-sama mineral). Tidak harus pakai Enduro Matic, karena ini bukan endorse, hehe.

Yang penting itu tadi, basic olinya harus sama. Kalau basic olinya berbeda maka anda harus menerapkan penggantian oli dengan bantuan engine flush. Agar karakteristik oli tidak menjadi amburadul karena bercampur antara oli lama yang syntetic dengan oli baru yang mineral base, misalnya. Dan harus sesuai peruntukannya (kalau motor matic harus pakai oli khusus matic).

Meskipun motor matic bisa saja pakai oli yang di peruntukan untuk motor manual tapi alangkah baiknya jika menggunakan oli yang sesuai untuk motor.

Baca juga : Bolehkah oli matic untuk motor manual

Dengan menggunakan oli yang lebih kental maka kebutuhan mesin terhadap pelumas lebih terakomodir sehingga motor mio tidak gampang mogok karena hilang kompresi.

Karena oli yang lebih kental bisa melapisi celah antara piston dan dinding silinder dengan baik sehingga tekanan kompresi bisa terkoreksi dengan bantuan lapisan film oli yang viskositasnya lebih tinggi.


Itulah sedikit tips untuk mengatasi motor mio yang sering mogok karena hilang kompresi.

Perawatan rutin sangat penting untuk menjaga performa motor tetap maksimal. Salah satu perawatan motor adalah mengganti oli secara berkala sesuai jarak tempuh atau medan yang dilalui. Semoga bermanfaat.