6 hal dasar yang wajib di ketahui tentang Hidroponik bagi pemula

Tren bercocok tanam dengan sistem hidroponik meningkat dari waktu ke waktu.

Hal ini di sebabkan karena bercocok tanam dengan sistem hidroponik dapat diterapkan pada lahan terbatas dan dengan peralatan serta bahan sederhana.

Oleh sebab itu, banyak masyarakat, khususnya didaerah perkotaan yang memiliki lahan terbatas untuk tetap dapat bercocok tanam dengan sistem hidroponik.

Bagi anda yang sedang ingin mulai mencoba menanam dengan sistem hidroponik, ada baiknya anda mengetahui informaai dasar yang penting agar anda tidak bingung nantinya ketika mulai membangun sebuah kebun sistem hidroponik di pekarangan anda.

Menanam dengan sistem hidroponik berbeda dengan sistem konvensional yang membutuhkan tanah serta lahan yang luas sebagai media tanamnya. Dan tentu sistem hidroponik juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kebutuhan tanah yang baik serta ruang yang memadai, menjadi syarat untuk dapat berkebun dengan metode konvensional.

Ini menjadi kendala bagi sebagian orang yang memiliki lahan terbatas namun ingin tetap bercocok tanam.

Tujuan orang bercocok tanam pun beragam, ada yang sekedar hobi, bisnis, atau untuk memenuhi kebutuhan sayur mayur sehari-hari biar tidak beli sehingga menghemat pengeluaran.

Sistem tanam hidroponik adalah siatem budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai media tanamnya sehingga tetap bisa dilakukan meskipun didaerah yang tanahnya berbatu. Selama ada air, maka siatem hidroponik bisa di kembangkan di daerah tersebut.

Sebelum terjun ke dunia hidroponik, setidaknya ada 6 hal yang wajib di ketahui bagi petani hidroponik pemula.

hidroponik pemula

Berikut ini adalah 6 hal dasar yang wajib diketahui oleh petani hidroponik pemula.

1. Mengenali istilah-istilah dalam dunia hidroponik

Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam dunia hidroponik, anda perlu mengenal istilah-istilah umum yang sering digunakan dalam sistem cocok tanam hidroponik.

Dengan mengetahui istilah- istlah hidroponik, anda akan lebih mudah mempelajari ataupun mencerna informasi yang diterima dari berbagai sumber, baik itu malalui buku, internet atau praktisi hidroponik dalam komunitas anda.


2. Memilih dan menentukan sistem tanam yang akan digunakan

Selanjutnya anda mungkin sudah siap untuk memulai bercocok tanam dengan metode hidroponik.

Ketika akan bercocok tanam sistem hidroponik, maka anda harus mulai menentukan sistem tanam yang akan diterapkan terlebih dahulu.

Dalam dunia hidroponik, 'terdapat setidaknya 6 macam sistem tanam yang bisa dipilih.

Pilihlah siatem tanam yang menurut anda paling mudah, paling anda minati dan yang paling sesuai budget.

Mungkin anda lebih suka menggunakan sistem DFT/NFT karena ada efek suara gemericik air yang mengalir dan bisa menjadi therapy alami dalam lingkungan rumah anda.

Atau senang dengan sistem pasang surut karena keajaiban sistem kerja bell siphon.

Atau anda lebih suka yang simpel dan tidak terlalu banyak perangkat penunjang serta bisa memanfaatkan barang bekas.

Jadi pilihlah sistem hidroponik yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan lahan yang anda miliki.


3. Mempelajari cara pembuatan media tanam hidroponik

Setelah anda menentukan siatem hidroponik yang akan digunakan. Saatnya anda sekarang mulai mempelajari pembuatan media tanam khusus hidroponik.

Meskipun dipasaran sekarang telah banyak dijual paket peralatan hidroponik, tapi ada baiknya anda mempelajari bagaimana cara pembuatanya. Agar jika suatu saat nanti anda ingin mengembangkan sistem hidroponik yang sudah ada. Anda tinggal membuat sendiri yang baru. Sehingga dengan begitu anda bisa menyesuaikan dan mengkombinasikan konstruksi talang yang baru dengan yang sudah ada. Dan tentu saja dengan membuat sendiri akan jadi lebih hemat biaya.

Pembuatan gully sebagai media tanam khususnya untuk sistem DFT atau NFT, disesuaikan dengan kebutuhan dan budget.

Pada sistem DFT dan NFT, ada dua jenis pipa yang umum digunakan sebagai bahan gully tempat netpot di letakan. Ada yang berbentuk bulat dan kotak. Meskipun pada prakteknya kemudian, ada bermacam-macam media tanam yang bisa digunakan mulai dari botol bekas, ember, atau bahkan atap asbes.

Pilihan jenis talang ini disesuaikan dengan sistem hidroponik yang dipilih.

Talang dari pipa berbentuk bulat banyak di pilih karena harganya lebih murah dan lebih mudah untuk didapatkan dan dijadikan gully.

Dipasaran ada juga yang jual gully siap pakai berbentuk trapesium, sehingga anda tidak perlu repot-repot membuat gully sendiri.


4. Pelajari cara meracik larutan nutrisi pada air baku

Hidroponik memanfaatkan air sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Berbeda dengan media tanah, nutrisi pada tanaman hidroponik didapatkan dari campuran bahan tambahan pada air baku.

Ilmu meracik larutan nutrisi pada air baku sangat penting karena ini berkaitan langsung dengan keberlangsungan tanaman yang di pelihara.


5. Berlatih cara menyemai benih

Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh petani hidroponik pemula adalah cara menyemai benih.

Pemyemaian benih biasanya mengunakan media rockwoll hingga bibit tanaman memiliki daun muda. Setidaknya 2-4 daun muda barulah bisa dipindahkan ke pot tanaman pembesaran.

Selama proses penyemaian benih, bibit tanaman harus mendapatkan air yang cukup serta sinar matahari yang cukup.

Penyemaian bibit tanaman hanya menggunakan air biasa dan perkembangannya di pantau, serta bila perlu dicatat sejak bibit mulai di letakan pada media semai hingga daunnya muncul dan mulai bisa dipindahkan. Berapa lamanya jumlah Hari Setelah Semai (HSS) hingga bibit siap dipindahkan, tergantung jenis tanaman yang di budidaya.


6. Mengetahui tanaman apa saja yang bisa di budidaya aecara hidroponik

Banyak jenis tanaman yang bisa di tanam secara hidroponik, beberapa jenis tanaman mungkin perlu perhatian ekstra sedangkan sebagian lagi bisa berjalan "autopilot". Meskipun umumnya tanaman hidroponik lebih minim perawatan, hanya saja tetap wajib di pantau dari kemungkinan hama seperti belalang ataupun penyakit yang menyerang tanaman.

Anda wajib mengetahui jenis tanaman apa saja yang bisa di tanam secara hidroponik dan kira-kira tanaman apa yang cocok untuk anda pelihara. Sesuaikan dengan kebutuhan, lahan dan kemampuan yang dimiliki.


Itulah 6 hal dasar yang wajib diketahui tentang Hidropinok bagi Anda yang baru saja ingin terjun ke dunia perkebunan tanpa cangkul dan tanah. Semoga bermanfaat.